kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

APBN 2023, Pemerintah Anggarkan Rp 8 Triliun untuk Insentif Fiskal Daerah


Kamis, 09 Februari 2023 / 06:05 WIB
APBN 2023, Pemerintah Anggarkan Rp 8 Triliun untuk Insentif Fiskal Daerah

Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 triliun untuk anggaran insentif fiskal daerah. Hal tersebut sudah terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan anggaran sebesar Rp 8 triliun tersebut sebagai bentuk apresiasi bagi daerah yang memiliki kinerja keuangan yang cukup baik.

"Untuk DID (Dana Insentif Daerah), yang sekarang namanya insentif fiskal kita alokasikan sebesar Rp 8 triliun," ujar Luky dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (8/2).

Luky memerinci, anggaran insentif fiskal sebesar Rp 8 triliun tersebut dibedakan menjadi dua, yakni Rp 4 triliun untuk kinerja tahun sebelumnya dan Rp 4 triliun lagi untuk kinerja tahun berjalan.

Baca Juga: Menkeu: Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Usaha Wujudkan Perbaikan Ekonomi Nasional

Nah, untuk kinerja tahun sebelumnya dibagi lagi menjadi dua, yakni Rp 3 triliun untuk daerah berkinerja baik yang mencakup 147 daerah dan Rp 1 triliun untuk daerah tertinggal yang berkinerja baik dengan cakupan 62 daerah.

"Kami mengklasifikasi, kalau sebelumnya disamaratakan, ini klaster yang baru adalah kita coba bedakan misalnya untuk daerah yang memang sudah maju dan daerah yang tertinggal. Tapi kami pilih mana daerah tertinggal yang kita anggap baik, mana daerah reguler yang kita anggap baik yang akan diberikan tunjangan atau insentif fiskal ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×