kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.177   36,16   0,51%
  • KOMPAS100 1.104   8,89   0,81%
  • LQ45 875   9,22   1,06%
  • ISSI 220   0,53   0,24%
  • IDX30 447   4,78   1,08%
  • IDXHIDIV20 539   4,07   0,76%
  • IDX80 127   1,18   0,94%
  • IDXV30 134   0,38   0,29%
  • IDXQ30 149   1,18   0,80%

Apakah Indonesia Bakal Alami Resesi? Ini Jawaban JP Morgan


Jumat, 03 Maret 2023 / 10:58 WIB
Apakah Indonesia Bakal Alami Resesi? Ini Jawaban JP Morgan
ILUSTRASI. JP Morgan mengatakan, kemungkinan Indonesia untuk mengalami resesi ekonomi sangat kecil. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar baik mengenai outlook perekonomian Indonesia ke depannya. Kali ini, perusahaan jasa keuangan ekonomi global JP Morgan memberikan ramalan positif terhadap prospek ekonomi Indonesia. 

Melansir Kompas.com, Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo mengatakan, kemungkinan Indonesia untuk mengalami resesi ekonomi sangat kecil. 

Ini menjadi berbeda dengan perekonomian di kawasan Eropa serta Amerika Serikat (AS). 

"Apakah ada Indonesia ada risiko untuk resesi? Sangat kecil, Kita optimis jawabannya enggak," kata dia, di Jakarta, Rabu (1/3/2023). 

JP Morgan memprediksi, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah berbagai sentimen global yang ada. Prospek positif itu utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat. 

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. 

Baca Juga: Dorong Industri Pemurnian Dalam Negeri Melalui Larangan Ekspor Bijih Bauksit

Henry menyebutkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55 persen terhadap PDB yang nilainya mencapai 1,2 triliun dollar AS pada 2022. 

"Apakah ada perlambatan pertumbuhan (ekonomi)? Tentunya pasti ada, tapi dibandingkan negara tetangga pastinya kita lebih baik," ujarnya. 

Indonesia memang diproyeksi JP Morgan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat pada 2023. Ini tidak terlepas dari adanya normalisasi harga komoditas, terutama batu bara, ditambah dengan adanya terpaan faktor global. 

Baca Juga: Ekonom Core Sebut Sektor Manufaktur Perlu Didorong untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 6%

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, Senior Country Officer JP Morgan Indonesia Gioshia Ralie menyebutkan, neraca transaksi perdagangan Indonesia diprekirakan sedikit defisit tipi sebesar 0,4 persen PDB atau setara sekitar 5,3 miliar dollar AS pada tahun ini. 

"Ini disebabkan adanya pembalikan sebagian dari guncangan terhadap persyaratan perdagangan dari tahun lalu dan defisit dalam sektor jasa yang relatif kaku," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "JP Morgan: Kemungkinan Indonesia untuk Mengalami Resesi Ekonomi Sangat Kecil"
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Akhdi Martin Pratama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×