Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemindahan Ibukota Negara (IKN) tinggal menunggu waktu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kelak IKN Nusantara akan menjadi Kota 10 menit, dengan 80% transportasi publik, 70% area hijau dan pengurangan temperatur 2 derajat.
Jokowi juga meyakini IKN Nusantara akan menjadi kota yang inklusif, kota yang terbuka, kota untuk semua, kota yang akan sangat ramah bagi semua lapisan masyarakat untuk hidup berdampingan, hidup rukun, hidup bersama-sama. "Serta, memiliki peluang yang sama untuk ikut serta membangun dan mengembangkan IKN Nusantara," kata Jokowi dalam acara Beranda Nusantara yang disiarkan Kanal YouTube RRI Net official, Rabu (23/2).
IKN juga menjadi wujud transformasi masyarakat. Diantaranya transformasi dalam merawat alam dan lingkungan. Seminimal mungkin berdampak pada lingkungan, menggunakan material alam dan berbasis energi terbarukan.
Baca Juga: Jokowi Isyaratkan Kepala Otorita IKN Non Partai, KSP: Presiden Mau Bikin Kejutan
Kemudian transformasi dalam berbangsa dan bernegara, transformasi dalam bermukim, harmonis dengan alam dan transformasi dalam bekerja. "Yang cerdas, yang kreatif, saling terkoneksi, saling terintegrasi dan menjalin kolaborasi menciptakan budaya kerja yang produktif, melayani dan dekat dengan masyarakat," imbuh Jokowi.
Serta transformasi dalam bergerak atau mobilitas, yang diwujudkan dengan transportasi dan prasarana hijau yang efisien, hemat energi dan rendah karbon. IKN nantinya juga ditujukan sebagai kota yang berbasis pejalan kaki dan transportasi massal dan siap beradaptasi dengan transportasi masa depan.
Rencana pembangunan IKN Nusantara akan dimulai pada tahap pertama di kawasan inti pusat pemerintahan dan diawali dengan merevitalisasi dan reboisasi hutan terlebih dahulu. Selanjutnya akan diikuti dengan pembangunan infrastruktur dasar, wilayah hijau dan biru kota, kompleks pemerintahan, perkantoran, dan perumahan beserta sarana dan prasarananya.
"Peranan dan kerja sama bagi kita semua juga dibutuhkan pendekatan non-business as usual, kinerja tim terbaik, perencana dan perancang kota, arsitek, insinyur, ahli lingkungan, sosial-ekonomi, budayawan, seniman dan pakar-pakar lainnya yang bisa bekerja secara terintegrasi, multi-disipliner dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik, baik oleh anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia," imbuh Jokowi.
Baca Juga: Bukan Politisi, Ini 3 Kandidat Kepala Otorita IKN yang Sempat Disebutkan Jokowi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News