Sumber: The Guardian,The Guardian,Kompas.com | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Beberapa negara di dunia menunjukkan penurunan angka kelahiran beberapa tahun terakhir ini.
Negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea Selatan, menunjukkan penurunan angka kelahiran.
Seperti yang diberitakan oleh kanal berita Inggris, The Guardian, pada tahun 2024, jumlah kelahiran di Jepang mencapai titik terendah dalam sejarah.
Pada tahun tersebut, tercatat jumlah kelahiran hanya 686.061 bayi lahir di Jepang, sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Menjelang Perundingan AS-Rusia
Idealnya, rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan (fertility rate) adalah 2,1.
Namun di Jepang, fertility rate hanya mencapai 1,15 dan angka ini turun sebanyak 5,7% dari tahun sebelumnya yakni 1,20.
Berbeda dengan Jepang, Korea Selatan menunjukkan adanya peningkatan angka kelahiran.
Selama 10 bulan berturut-turut ada tren peningkatan angka kelahiran, bersamaan dengan meningatnya angka pernikahan.
Terjadi peningkatan kelahiran sebanyak 8,7% yakni sebanyak 20.717 kelahiran di Korea Selatan.
Meskipun ada peningkatan, angka fertilitas total masih di bawah angka ideal. Angka fertilitas total di Korea Selatan hanya sebesar 0,75 yang tentu saja jauh dari angka 2,1.
Angka Kelahiran di Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah tren penurunan angka kelahiran juga terjadi di Indonesia?
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan penduduk pertahun atau annual population growth rate tahun 2020-2025 di Indonesia sebesar 1,09%.
Sedangkan jumlah penduduk Indonesia, berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2020-2025, adalah 284,44 juta jiwa.
Dengan provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta, yakni 16.155 orang/km persegi.
Lalu bagaimana dengan angka kelahiran di Indonesia?
Tonton: Kinerja IPCC Ditopang Ekspor-Impor Kargo Mobil Listrik, BYD Mendominasi
Pada tahun 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menginformasikan bahwa angka kelahiran di Indonesia mengalami tren penurunan.
Seperti yang diberitakan oleh Kompas.com (11/8), penurunan angka ini cukup progresif hingga mencapai angka ideal yakni 2,18 pada dekade terakhir per tahun 2024.
Angka kelahiran di Pulau Jawa hanya sebesar 2,0. Bahkan di Yogyakarta dan DKI Jakarta sudah di bawah 2,0.
Kabar baiknya, ada peningkatan angka kelahiran di tahun 2025. Pada tahun ini total fertility rate ada di angka 2,1 dengan angka pertumbuhannya adalah 1,1.
Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, menjelaskan meskipun mencapai angka ideal, pemerintah masih perlu memperhatikan disparitas angka kelahiran di Indonesia.
Beberapa provinsi memiliki angka kelahiran di bawah 2 sedangkan provinsi lain sudah berada di angka ideal.
Fenomena childfree atau tidak memiliki anak menjadi salah satu faktor penyebab penurunan angka kelahiran di Indonesia.
Meskipun tidak sampai 0,01 persen, faktor ini perlu diwaspadai agar tidak berkembang dan mempengaruhi angka kelahiran di Indonesia secara keseluruhan.
Selanjutnya: Cara Daftar Shopee Affiliate Melalui Gadget dan Laptop, Ikuti Panduannya di Sini
Menarik Dibaca: Cara Daftar Shopee Affiliate Melalui Gadget dan Laptop, Ikuti Panduannya di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News