Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp 455,62 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2022.
Jumlah anggaran ini turun dari tahun 2021 yang mencapai Rp 744,77 triliun dan terealisasi sementara sebanyak Rp 658,6 triliun.
Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa anggaran PEN tersebut akan dialokasikan untuk kesehatan sebanyak Rp 122,5 triliun, perlindungan sosial Rp 154,8 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178,3 triliun.
“Jadi Rp 455 triliun ini indikatif PEN yang sudah ada di dalam APBN kita, kita sekarang bagi menjadi tiga saja, kesehatan tetap yang besar Rp 122 triliun, kemudian perlinsos Rp 154 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (19/1)
Dalam raker tersebut juga ia menjelaskan bahwa untuk kesehatan akan tetap berfokus pada vaksin yang perlu diselesaikan. Selain itu, menurutnya perawatan rumah sakit di tahun lalu masih besar akibat dari merebaknya varian delta.
Baca Juga: Ekonom Danareksa: Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal I-2022 Bisa Tumbuh ke 4,12% yoy
“Gara-gara delta, itu jumlah belanja untuk membayar pasien bisa mencapai mendekati Rp 100 triliun, Rp 94 triliun tepatnya. Dan ini yang akan tertagihkan di tahun 2022, ada Rp 23 triliun tagihan di tahun 2021, yang akan dibayarkan di tahun 2022,” ujarnya.
Menurutnya, alokasi kesehatan di PEN ini under budgeting karena realisasinya yang akan naik apabila terjadi peningkatan kasus. Sementara itu, untuk vaksinasi menurutnya relatif bagus, karena realisasinya yang rendah, karena hibah.
“Untuk kesehatan ini, untuk treatment under budgeting, karena realisasinya begitu (kasus) terjadi naik, pasti realisasinya menjadi tinggi. Vaksin kita relatif bagus, karena dalam hal ini, realisasinya lebih rendah. Karena Menteri Kesehatan (Menkes) banyak mendapatkan hibah vaksin,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News