Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Mikroplastik tak hanya mencemati wilayah Ibu Kota Jakarta, tapi juga di 17 kota lain di Indonesia. Kenali bahaya mikroplastik untuk kesehatan tubuh.
Diberitakan sebelumnya, hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa partikel plastik terdeteksi di udara dan air hujan di Jakarta. Di Jakarta, penelitian BRIN mencatat peningkatan kadar mikroplastik hingga lima kali lipat di kawasan Muara Angke antara 2015 dan 2022.
Pengukuran menggunakan alat penangkap air hujan (rain gauge) selama 12 bulan mengungkapkan bahwa partikel mikroplastik kini ikut terbawa air hujan.
Baca Juga: SPBU BP: Stok BP 92 Kembali Langka, Cek Lokasi Tersedia di Jabodetabek Nov 2025
Baru-baru ini, Kompas.com memberitakan, Ecoton mengungkapkan bahwa mikroplastik ditemukan pada udara di 18 kota di Indonesia. Berdasarkan analisis data jumlah mikroplastik di udara yang dikumpulkan pada Mei-Juli 2025, ukurannya rata-rata 0,02-1,72 milimeter.
Ecoton mencatat, mikroplastik mencemari udara Kupang, Jakarta Pusat, Tadulako, Surabaya, Bulukumba, Malang, Jambi, Palembang, Sidoarjo, Solo, Aceh Utara, Stasiun Manggarai Jakarta Selatan, Denpasar, serta Pontianak. Mayoritas partikel berbentuk fragmen, fiber, dan film dari kemasan sekali pakai, pakaian sintetis, botol plastik, jaring ikan, hingga tali nilon.
Konsentrasi mikroplastik di udara paling tinggi berada di Jakarta Pusat, dengan nilai 37 partikel dalam 2 jam. Nilai itu dihitung dari jumlah partikel alat penangkap udara pasif di sejumlah titik yakni Pasar Tanah Abang, Jalan Katedral Sawah Besar, serta Ragunan. Pasar Tanah Abang, diketahui sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara dengan intensitas lalu lintas kendaraan yang tinggi.
"Aktivitas bongkar muat barang, penggunaan plastik sekali pakai dalam kemasan, dan interaksi ribuan orang setiap hari menciptakan kondisi ideal untuk pelepasan mikroplastik ke udara." tulis Ecoton dalam laporannya.
Tonton: Laporan World Gold Council: Dua dari Tiga Orang Indonesia Investasi Emas
Fragmen plastik bersumber dari kantong belanja, pembungkus barang, maupun sisa material kemasan. Sementara, fiber dilepaskan dari pakaian berbahan sintetis yang didistribusikan ataupun dipajang di pasar. Kondisi Jalan Katedral yang padat dilalui kendaraan, turut menyumbang partikel mikroplastik ke udara.
Sebaliknya, jumlah mikroplastik terendah tercatat di Malang dengan 2 partikel dalam 2 jam pengambilan. Lokasi sampling meliputi Dusun Lowok, Dusun Jatirejo, dan Kelurahan Kiduldalem. Dusun Lowok berada di area pedesaan dengan dominasi sawah, kebun tebu, dan vegetasi alami. Lalu lintas sangat minim, dan tidak ada aktivitas pembakaran sampah di sekitar titik sampling.
"Jika diasumsikan seseorang menghirup sekitar 500 liter udara per jam saat beraktivitas ringan, maka di kota besar seperti Jakarta udara yang dihirup tidak hanya mengandung debu tetapi juga partikel mikroplastik yang melayang setiap jamnya. Hasil pengukuran menunjukkan tingkat paparan mikroplastik 37 partikel dalam 2 jam, menggambarkan padatnya polusi mikroplastik di udara perkotaan," jelas Ecoton.
Kendati demikian tidak semua partikel langsung terhirup manusia karena sebagian mengendap di permukaan atau terbawa angin. Sekitar 0,5–1 persen partikel di udara diperkirakan dapat masuk ke saluran pernapasan, setara dengan puluhan hingga ratusan partikel mikroplastik yang terhirup setiap jamnya.
Baca Juga: Perang Durian! Indonesia-Kuala Lumpur Berebut Gelar Buah Nasional
Bahaya mikroplastik
Fenomena mikroplastik di udara dan hujan bukan hanya terjadi di Jakarta. Studi serupa di Nature Geoscience (2023) menemukan partikel mikroplastik juga turun bersama hujan di kota besar dunia seperti Paris dan Tokyo.
Paparan jangka panjang diyakini dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan peradangan sistemik bila partikel terhirup secara terus-menerus.
Dilansir dari website resmi Kementerian Kesehatan, mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai ukurannya, mikroplastik didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 mm.
Terdapat dua jenis mikroplastik yaitu mikro primer yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia (seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian), serta mikro sekunder yang berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis mikroplastik ini dapat bertahan di lingkungan dalam waktu yang lama.
Tonton: Bakal Tembus US$ 100 Miliar, Kontribusi Ekonomi Digital Topang Pertumbuhan Ekonomi
Mikroplastik dapat ditelan oleh makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba dan plankton yang hidup di perairan hingga akhirnya dimakan oleh pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya sehingga akan mengalami penimbunan di dalam tubuh hewan pemangsa tersebut.
Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, minuman dan pernafasan.
Dampak mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia adalah dapat terendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan dan di organ lain. Endapan mikroplastik dalam tubuh merupakan endapan benda asing yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh. Ini dapat menimbulkan iritasi. Bila dibiarkan terlalu lama maka akan terjadi peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor bahkan kanker.
Selanjutnya: Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
Menarik Dibaca: Ramalan Keuangan Shio Tahun 2026, Siapa Paling Berpotensi Kaya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













