kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis sebut harga CPO berpotensi mengalami fluktuasi, ini penyebabnya


Senin, 23 Agustus 2021 / 08:40 WIB
Analis sebut harga CPO berpotensi mengalami fluktuasi, ini penyebabnya

Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah dalam perdagangan pekan kemarin. Di hari Jumat (20/8) harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia kontrak November 2021 ditutup di angka MYR 4.265 per ton, angka ini turun 5,45% dari MYR 5.100 pada Jumat (13/8).

Direktur TRFX Internasional Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai ini karena masalah tapering yang akan dilakukan Bank Sentral AS the Fed. Sentimen ini menurutnya juga akan mendorong bank sentral lain di Eropa untuk meningkatkan suku bunganya.

“Terutama masyarakatnya yang sudah divaksinasi akan meningkatkan kepercayaan diri, sehingga walaupun Covid-19 menyebar, tetapi bagi negara-negara tersebut Covid-19 nantinya akan dianggap seperti penyakit biasanya,” kata Ibrahim.

Ibrahim juga melihat, dari sisi ekspor Malaysia dan Indonesia mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini karena negara-negara importir yang sudah memiliki banyak stok, sehingga ekspor yang turun karena permintaan yang juga turun.

Baca Juga: Dibayangi sentimen tapering, begini prospek saham emiten penambang emas

Selain itu, Ibrahim memandang dari Malaysia sendiri dengan Covid-19 yang masih menyebar di Malaysia membuat perkebunan sawit di sana terbengkalai karena pekerjanya yang sedikit berhati-hati.

“Kondisi ini dimanfaatkan spekulan, ditambah Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga akhir tahun ini, akan dimanfaatkan spekulan, bukan hanya di CPO tetapi juga di komoditas berbasis energi lain,” katanya.

Ibrahim menaksir, di gelombang akhir kuartal III/2021, akan terjadi fluktuasi. “Artinya bisa saja CPO akan berada di bawah angka MYR 4.000, ini spekulan yang bermain. Kemungkinan turun ke kisaran angka MYR 3.900 setelah itu akan kembali lagi naik,” imbuhnya.

Setelah itu, bersamaan dengan musim dingin, Ibrahim memperkirakan harga CPO di akhir tahun berada di atas angka MYR 4.500 per ton.

Selanjutnya: Harga CPO dinilai masih mempunyai potensi menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×