Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat mengidentifikasi tiga situs online yang diarahkan oleh dinas intelijen Rusia, yang berusaha merusak citra vaksin virus corona buatan Pfizer dan Moderna.
"Publikasi online itu menyebarkan berbagai jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah yang memecah belah, yang bisa mereka eksploitasi", kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Minggu (7/3), seperti dikutip Reuters.
The Wall Street Journal (WSJ) pertama kali melaporkan identifikasi dugaan penyebaran disinformasi tersebut pada Minggu (7/3). Tapi, kepada WSJ, juru bicara Kremlin membantah klaim AS bahwa Rusia menyebarkan informasi palsu tentang vaksin.
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Regulator Uni Eropa: Hati-hati terhadap vaksin Sputnik V Rusia
Rusia menyetujui vaksin Sputnik V pada Agustus lalu, sebelum uji coba skala besar dimulai, dengan mengatakan, mereka adalah negara pertama yang melakukannya untuk vaksin virus corona.
Uji coba yang ditinjau para ahli berbulan-bulan kemudian membuktikan, vaksin Sputnik V hampir 92% efektif dalam memerangi virus corona.
Aktivitas jahat Rusia secara online
Pfizer, yang berkantor pusat di New York, dan BioNTech dari Jerman, memproduksi vaksin pertama yang disahkan di Amerika Serikat, yang disetujui oleh regulator pada Desember tahun lalu.
Vaksin yang kedua, dibuat oleh Moderna, yang berkantor pusat di Massachusetts, AS, disahkan akhir Desember 2020.
Baca Juga: WHO: Saat ini kami tidak merekomendasikan paspor vaksin virus corona