Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) berencana melakukan aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham yang diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) beberapa waktu lalu.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, disebutkan bahwa dalam aksi korporasi ini ALDO siap melepas sebanyak 216 juta saham atau setara 19,7% melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT) II.
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk H. Sutanto menyatakan, pendapatan dari rights issue ini nantinya akan digunakan untuk menambah kepemilikan 48% saham anak usaha, yakni PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) sebanyak 705,12 juta saham serta pembelian 48% saham PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) atau sebanyak 587,52 juta saham.
"Dan sisanya dalam bentuk kas sekitar 12,2% untuk modal kerja perseroan," ungkap Sutanto saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/11).
Baca Juga: Perusahaan milik Kaesang Pangarep beli saham Panca Mitra Multiperdana (PMMP)
Sutanto melanjutkan, dengan adanya aksi korporasi ini diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan di tahun yang akan datang. Sehingga ke depan, dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. "Kami berharap rights issue ini dapat mendukung pertumbuhan bisnis perseroan," sambungnya.
Sebagai informasi, hingga Semester I-2021, kontribusi penjualan dari anak usaha PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) yang bergerak pada segmen kimia tekstil tercatat mencapai Rp 111,2 miliar.
Sedangkan penjualan segmen Polimer, dari anak usaha PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA)mengalami peningkatan terbesar sebesar 46,3% yoy atau mencapai Rp 111,9 miliar.
Pencapaian ini salah satunya sehubungan dengan meningkatnya permintaan produk-produk furnitur dan mabel di pasar dalam negeri dan luar negeri, terutama di Amerika Serikat.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) proyeksikan laba bersih capai Rp 1,32 triliun di 2021
Secara keseluruhan, perusahaan ini mencatatkan penjualan sebesar Rp 669,8 miliar atau tumbuh 28,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 519,6 miliar.
Sementara dari sisi laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat meningkat 63,6% menjadi Rp 30,1 miliar. Di mana pada periode yang sama tahun 2020 hanya mencapai Rp 18,4 miliar.
Selanjutnya: Harga CPO masih tinggi angkat kinerja Dharma Satya Nusantara (DSNG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News