Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) bakal melakukan ekspansi penambahan kapasitas produksi untuk lini usaha kertas cokelat pada tahun ini. Rencananya, emiten yang secara konsolidasi memiliki 4 lini usaha itu bakal memasang mesin produksi tambahan berkapasitas 150.000 ton per tahun.
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk, Herwanto Sutanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan persiapan pemasangan mesin produksi pada Mei-Juni 2021 ini. Proses instalasi mesin produksi diperkirakan bakal memakan waktu 12-14 bulan.
“Jadi diharapkan kuartal akhir dari kuartal ketiga tahun 2022, paper mesin yang 150.000 ton sudah bisa commissioning,” ujar Herwanto dalam sesi tanya jawab paparan publik yang disiarkan secara virtual pada Kamis (17/6).
Untuk diketahui, ALDO secara konsolidasi memiliki 4 lini usaha yang berbeda, yakni kertas cokelat, kertas konversi, polimer, dan kimia. Lini usaha kertas cokelat dijalankan oleh salah satu entitas anak usaha ALDO, yaitu PT Eco Paper Indonesia (EPI). Target pasar dari lini usaha ini di antaranya meliputi produsen corrugated box atau kardus yang menyasar industri-industri fast moving consumer goods (FMCG), industri makanan dan minuman, elektronik, dll.
Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) menangkap peluang dari tren e-commerce dan bisnis FMCG
Lini usaha kertas cokelat memiliki kontribusi yang cukup besar dalam total pendapatan konsolidasi ALDO. Pada sepanjang tahun 2020 lalu misalnya, lini usaha kertas cokelat (ditulis “kertas” dalam pembukuan laporan keuangan) tercatat berkontribusi 36% dari total penjualan, sementara 64% pendapatan sisanya berasal dari kertas konversi sebanyak 26%, kimia 23%, dan polimer 16%.
Dalam catatan Kontan.co.id, lini usaha kertas cokelat perusahaan ditopang oleh pabrik EPI di Subang yang memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton per tahun. Dus, dengan adanya tambahan kapasitas sebanyak 150.000 ton, nantinya EPI akan memiliki total kapasitas produksi terpasang sekitar 220.000 ton per tahun.
Menurut perhitungan Herwanto, agenda ekspansi penambahan kapasitas produksi kertas cokelat bakal menelan total investasi sekitar Rp 370 miliar - Rp 380 miliar. Penyelesaiannya akan terbagi menjadi 2 tahap, yakni tahun ini dan tahun depan.
Pada tahun ini, ALDO mengalokasikan dana sebesar Rp 170 miliar khusus untuk membiayai agenda ekspansi penambahan kapasitas produksi kertas cokelat. Dananya bakal memanfaatkan sebagian dari anggaran total belanja modal alias capital expenditure ALDO tahun ini yang dianggarkan sebesar Rp 185 miliar.
Selanjutnya: Kinerja Alkindo Naratama (ALDO) di kuartal I 2021 terdongkrak, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News