kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alibaba Group tersandung kasus dugaan monopoli, otoritas China investigasi


Jumat, 25 Desember 2020 / 05:48 WIB
Alibaba Group tersandung kasus dugaan monopoli, otoritas China investigasi

Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Raksasa e-commerce China tersandung masalah. Otoritas China telah meluncurkan penyelidikan terhadap Alibaba Group atas dugaan monopoli.

Regulator China sebelumnya telah mengingatkan raksasa e-commerce itu tentang apa yang disebut praktik "memilih satu dari dua" di mana pedagang diharuskan menandatangani pakta kerja sama eksklusif yang mencegah mereka menawarkan produk pada platform pesaing Alibaba.

"Penyelidikan telah diluncurkan terhadap praktik "memilih satu dari dua" Alibaba," kata Badan Negara untuk Pengaturan Pasar China (SAMR) dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Kamis (24/12).

Baca Juga: Simak 5 strategi Jack Ma dalam berbisnis hingga sukses seperti sekarang

Regulator keuangan China juga akan bertemu dengan Ant Group, perusahaan terafiliasi Alibaba dalam beberapa hari mendatang, menurut pernyataan online terpisah oleh People's Bank of China pada hari Kamis.

"Pertemuan itu untuk memandu Ant Group menerapkan pengawasan keuangan, persaingan yang sehat dan melindungi hak dan kepentingan yang sah dari konsumen," sebut pernyataan itu.

Ant menyatakan telah menerima pemberitahuan dari regulator, dan akan mempelajari dengan serius dan secara ketat mematuhi semua persyaratan peraturan dan berkomitmen penuh untuk memenuhi semua pekerjaan terkait.

Para pembuat peraturan menjadi semakin tidak nyaman dengan kerajaan bisnis Ant yang luas, terutama bisnis kreditnya yang paling menguntungkan dan menyumbang hampir 40% dari pendapatan Ant pada paruh pertama tahun ini.

Selanjutnya: Trump meneken UU yang memungkinkan perusahaan China keluar dari bursa saham AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×