Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan seharusnya, pendahulunya Donald Trump tidak lagi mendapat akses ke briefing intelijen karena perilaku Trump yang tidak menentu dan dikhawatirkan Trump mungkin berbagi informasi dengan musuh-musuh AS.
"Saya kira tidak," kata Biden ketika ditanya oleh penyiar CBS Evening News Norah O’Donnell apakah Trump, seorang Republikan, harus mendapatkan pengarahan.
Mantan presiden AS biasanya menerima beberapa pengarahan intelijen bahkan setelah mereka meninggalkan jabatan mereka.
Mengutip Reuters, Sabtu (6/2), Trump sering merendahkan komunitas intelijen dan tidak dikenal karena melakukan pengarahan panjang selama masa jabatannya di Gedung Putih. Dia juga mempertanyakan intelijen AS yang menunjukkan Rusia telah melakukan intervensi dalam pemilu 2016.
Baca Juga: Partai Demokrat membuka jalan menyetujui paket Covid-19 senilai US$ 1,9 triliun
Partai Republik menghadapi persidangan pemakzulan keduanya minggu depan, kali ini dituduh memicu pemberontakan di Capitol dengan meminta orang-orang untuk "melawan" hasil pemilu 3 November yang kalah.
Biden mengatakan pandangannya bahwa Trump seharusnya tidak menerima pengarahan tidak terkait dengan kerusuhan Capitol. “Karena perilakunya yang tidak menentu yang tidak terkait dengan pemberontakan,” kata Biden, menjelaskan alasannya.
Ditanya apa kekhawatiran terbesarnya jika Trump menerima informasi rahasia seperti itu, Biden menolak.
“Saya lebih suka tidak berspekulasi. Saya hanya berpikir bahwa dia tidak perlu memiliki ... pengarahan intelijen. Nilai apa yang memberinya briefing intelijen? Apa dampak yang dia miliki, selain fakta bahwa dia mungkin terpeleset dan mengatakan sesuatu? ” Kata Biden.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa masalah itu sedang ditinjau.
Trump menghabiskan berbulan-bulan setelah pemilu memperjuangkan hasil di pengadilan dan membuat tuduhan tak berdasar tentang penipuan yang meluas. Dia tidak menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari dengan mantan presiden AS lainnya, melainkan terbang ke Florida tempat dia telah mendirikan kantor pasca-kepresidenan.
Selanjutnya: Amerika batal tarik belasan ribu pasukan, Jerman senang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News