Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) tahun ini merencanakan menambah lagi proyek Transit-Oriented development (TOD) di kawasan antara Cibitung dan Cikarang. Ditektur MTLA, Wahyu Sulistio menjelaskan jika daerah tersebut dipilih sebab pihaknya masih membidik kelompok menengah - menengah ke bawah yang banyak menggunakan transportasi massal dan dinilai masih sangat potensial.
"Proyek TOD terbaru kami tahun ini akan masih berada dekat dengan transportasi massal, tidak menempel. Saat ini tahap yang dilakukan adalah akuisisi lahan. Harapannya pada akhir tahun ini kami sudah bisa memulai pre-sales," jelasnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (1/7).
Ia menjelaskan lebih lanjut, sebelumnya telah membangun proyek TOD di daerah Stasiun Cibitung dan di daerah Metland Menteng. Wahyu tidak membeberkan berapa jumlah okupansi dan marketing sales yang diperoleh dari penjualan kedua proyek TOD tersebut.
Baca Juga: LRT Jabodetabek ditargetkan rampung tahun 2022, begini progres proyek TOD Pondok Cina
Namun dia menegaskan pencapaian marketing sales kedua produk melebihi target sebesar 20% per Juni 2021 atau secara year-to-date (YTD).
Secara gambaran, produk TOD Cibitung dibanderol harga mulai dari Rp 500 sampai dengan Rp 900 juta dengan luas berkisar dari 62 m² sampai dengan 70 m². Sedangkan proyek TOD Metland Menteng dibanderol mulai dari Rp 1,5 miliar sampai dengan R p3,5 miliar dengan luas 72m² sampai dengan 100m².
"Kami belum bisa membuka angka penjualannya namun pencapaiannya melebihi target 20% secara year to date. Hal ini dikarenakan tidak hanya memang dekat dengan transportasi massal, tetapi juga inovasi produk yang kami lakukan,"sambungnya.
Wahyu berharap ke depannya rencana pembangunan Pemerintah untuk pembangunan MRT Timur - Barat atau dari Pulogadong - Bekasi cepat terlaksana, sebab kawasan tersebut akan melewati proyek TOD Metland Menteng.
Baca Juga: Risland Indonesia mulai serahterimakan unit apartemen sky house BSD
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap pembangunan proyek LRT Pemerintah ke arah Jagorawi dan Bogor, bisa juga terjadi di area Timur atau Transyogi Cileungsi. "Sebab daerah tersebut merupakan kawasan pada populasi, saya pikir jika Pemerintah melanjutkan proyek ke sana akan sangat efektif pula," ujarnya.
Emiten MTLA tercatat mengantongi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 275 miliar pada periode Kuartal I-2021.
Tahun ini pihaknya membidik pertumbuhan kinerja hingga 40% secara year on year (YoY). MTLA membidik target marketing sales sebesar Rp 1,55 triliun, yang merupakan gabungan dari penjualan properti senilai Rp 1,1 triliun dan pendapatan berulang (recurring revenue) sebesar Rp 450 miliar.
Selanjutnya: Covid-19 melonjak, Indonesia Property Watch: Pasar properti bisa terkontraksi 5%-10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News