kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AISI Optimistis Penjualan Sepeda Motor Tahun 2022 Bisa Menembus 5,4 Juta Unit


Jumat, 16 September 2022 / 06:30 WIB
AISI Optimistis Penjualan Sepeda Motor Tahun 2022 Bisa Menembus 5,4 Juta Unit

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan sepeda motor nasional bisa mencapai 5,1 juta unit hingga 5,4 juta unit pada tahun 2022. Target ini tentu lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan motor di tahun sebelumnya sebanyak 5,06 juta unit.

Tak hanya itu, AISI juga telah memasang target penjualan motor yang lebih tinggi pada tahun 2023 mendatang, yaitu sekitar 5,4 juta unit—5,6 juta unit.

Sementara per Agustus 2022, AISI mencatat bahwa penjualan motor telah mencapai 3,10 juta unit. Sebenarnya hasil ini turun 6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar 3,30 juta unit.

“Penurunan penjualan sejauh ini disebabkan adanya kendala pasokan semikonduktor,” kata Sekretaris Umum AISI Hari Budianto dalam diskusi virtual, Kamis (15/9).

Baca Juga: Meski Pasarnya Masih Mini, AISI Terus Dukung Pengembangan Motor Listrik di Indonesia

Hari menjelaskan, persoalan semikonduktor sebenarnya bermula ketika awal masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu. Pada waktu itu, produksi otomotif termasuk motor roda dua melambat akibat pembatasan mobilitas.

Namun, pasokan semikonduktor secara global tetap tersedia mengingat pihak produsen umumnya membuat produk tersebut dalam jumlah banyak. Lantas, produk semikonduktor ini diserap oleh sektor lainnya seperti telekomunikasi dan alat elektronik yang permintaannya masih tinggi ketika awal pandemi.

Ketika industri otomotif mulai pulih di tahun 2021, para pabrikan semikonduktor sudah telanjur teken kontrak dan mengalokasikan pasokan semikonduktor yang lebih banyak ke sektor-sektor lain di luar otomotif. Tentu para pelaku industri otomotif perlu bersabar hingga pasokan semikonduktor bisa kembali stabil.

“Akhir-akhir ini pabrikan otomotif besar sudah mulai mengatasi kendala tersebut. Masing-masing produsen sekarang berlomba-lomba menyusun strategi untuk mengamankan suplai semikonduktornya,” ungkap dia.

Hari masih optimistis, penjualan motor nasional akan terus tumbuh di sisa 4 bulan tahun ini. Terlebih lagi, pada Agustus kemarin penjualan motor di Indonesia menembus 524.821 unit. Ini merupakan rekor penjualan tertinggi bulanan sepanjang tahun 2022 berjalan, sekaligus menandakan bahwa kondisi industri motor Indonesia sudah semakin membaik seiring terkendalinya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kelangkaan Chip Semikonduktor Tak Berdampak pada Kinerja Asuransi Kendaraan Bermotor

Adanya kenaikan harga BBM diyakini tidak berdampak signifikan terhadap permintaan motor baru. Sebab, motor masih dianggap sebagai kendaraan yang paling fleksibel dan harganya terjangkau bagi banyak kalangan masyarakat.

“Secara historis, kenaikan harga BBM tidak berdampak banyak ke penjualan motor. Tekanan pada industri ini baru muncul ketika ada kejadian-kejadian luar biasa seperti pandemi,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×