Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mendapatkan persetujuan untuk penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,98 triliun. Rencananya, dana PMN tersebut akan digunakan pada penyertaan modal di proyek-proyek jalan tol.
Corporate Secretary ADHI, Farid Budiyanto mengatakan penerimaan suntikan dana Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 1,98 triliun diharapkan terjadi pada kuartal IV tahun 2022 yang akan dilakukan melalui rights issue.
“Saat ini proses right issue dalam proses registrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Farid kepada Kontan.co.id, Senin (3/10).
Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 17,3 Triliun Per 12 September 2022
Farid bilang, dana PMN yang diperoleh akan dipergunakan untuk pendanaan 3 Proyek Strategis Nasional, antara lain Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, dan SPAM Karian, Serpong Timur.
Adapun, rinciannya penggunaan tersebut masing-masing dengan nilai sebagai berikut Tol Solo-Jogja-Kulonprogo sebesar Rp 1,40 triliun. Kemudian, dana sejumlah Rp 390 miliar akan dialokasikan untuk jalan tol Jogjakarta-Bawen. Sisanya, Rp 185 miliar akan digunakan untuk proyek SPAM Karian-Serpong.
Selain itu, selain mengerjakan Proyek Tol yang telah disebutkan sebelumnya, ADHI juga tengah mengerjakan konstruksi proyek tol lainnya, seperti Tol Sigli-Banda Aceh, Tol Serang-Panimbang, dan Tol Cileunyi- Sumedang-Dawuan dengan target penyelesaian mulai tahun ini hingga 2024.
Dengan penambahan proyek-proyek yang akan digarap perseroan, Adhi Karya optimis membidik pertumbuhan pendapatan mencapai 20% sampai 25% sampai akhir tahun 2022.
“Target pertumbuhan pendapatan hingga akhir tahun ini, direncanakan mencapai 20-25% dengan kontribusi terbesar masih disumbang lini bisnis engineering dan konstruksi,” harapnya.
Sebagai tambahan informasi, ADHI meraih pendapatan sebesar Rp 6,3 triliun atau naik sebesar 42,3% di semester I-2022 dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 4,4 triliun.
Di samping itu, ADHI turut mencetak laba kotor sebesar Rp 699,3 miliar. Sementara sisi bottom line, ADHI bukhkN laba sebesar Rp 10,2 miliar atau naik sebesar 24% dari laba bersih periode yang sama tahun 2021 yang lalu sebesar Rp 8,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News