kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada Tiga Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Lakukan Investigasi


Jumat, 06 Mei 2022 / 05:30 WIB
Ada Tiga Kasus Dugaan Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Lakukan Investigasi

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus dugaan hepatitis akut misterius sudah masuk ke Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, pihaknya telah melakukan investigasi kontak terhadap tiga kasus hepatitis akut misterius yang belum ditemukan penyebabnya.

Nadia menjelaskan, ketiga pasien tersebut datang sudah pada kondisi stadium lanjut. Sehingga hanya memberikan waktu sedikit bagi tenaga kesehatan rumah sakit untuk melakukan tindakan-tindakan pertolongan. Adapun ketiga kasus tersebut merupakan pasien dengan usia 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun.

"Yang 2 tahun itu belum mendapatkan vaksinasi, yang usia 8 tahun baru mendapatkan vaksin sekali dan 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi (Covid). Ketiganya covid negatif," kata Nadia dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Kamis (5/5).

Baca Juga: Cegah Wabah Hepatitis Akut, Menko Muhadjir Minta Kemkes Menyisir Kasus Lebih Masif

Bersama dengan Dinas Kesehatan DKI, Kementerian Kesehatan telah melakukan investigasi kontak dan ditemukan bahwa dari ketiga kasus, salah satu kasus memiliki penyakit lain. Maka ada penyakit lain pada salah satu kasus dugaan kemungkinan hepatitis akut tersebut.

Nadia mengatakan, saat ini ketiga kasus tersebut belum dapat digolongkan pada hepatitis akutĀ  gejala berat. Namun baru masuk pada kriteria pending klasifikasi. Hal ini lantaran masih diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari kedepan.

"Tapi kalau kita lihat dari faktor-faktor risiko lainnya dari pemeriksaan, tidak ditemukan riwayat anggota keluarga lain yang menderita penyakit hepatitis atau penyakit kuning sebelumnya," imbuh Nadia.

Bahkan, setelah ketiga pasien menderita hepatitis, tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala yang sama.

Dokter spesialis anak Hanifah Oswari menambahkan, ketiga pasien datang dalam kondisi yang berat dan merupakan rujukan dari rumah sakit di Jakarta. "Kita sudah mencoba merawatnya di ICU dan tidak tertolong karena kondisi pada saat datang sangat-sangat berat," ujarnya.

Baca Juga: RS Sulianti Saroso dan FK UI Dipilih Jadi Tempat Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×