kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada sentimen positif, Trans Power Marine kaji rencana penambahan kapal di tahun 2021


Kamis, 24 Desember 2020 / 09:36 WIB
Ada sentimen positif, Trans Power Marine kaji rencana penambahan kapal di tahun 2021

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan China dengan Australia yang memanas memberikan dampak positif bagi perusahaan pelayaran Indonesia. Salah satunya, PT Trans Power Marine Tbk yang mencatatkan permintaan tumbuh 30%.

Direktur Trans Power Marine Rudy Sutiono menjelaskan pengiriman ekspor saban bulan meningkat dua kali lipat sejak China menutup pengiriman batubara dari Australia karena masalah politik. "Sebelumnya, dalam satu bulan pengiriman itu enam kali dan sekarang meningkat menjadi 12 kali," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (22/12).

Kendati begitu, ia menilai bahwa kondisi ini bersifat sementara sehingga perusahaan masih menahan untuk ekspansi kapal baru. Karenanya, untuk jangka waktu dekat pihaknya memilih untuk menyewa kapal dibandingkan tergesa-gesa membeli kapal baru.

Baca Juga: Imbas Covid-19, Mayora Indah (MYOR) hanya bidik penjualan Rp 24,2 triliun tahun ini

Saat ini, emiten berkode saham TPMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kapal sebanyak 37 unit. Adapun 8 unit kapal difokuskan untuk permintaan ekspor.

Sementara, untuk dampak ke kinerja keuangan Rudy mengakui bahwa peningkatan yang terjadi di kuartal IV ini belum akan mendorong kinerja secara signifikan di tahun ini. Oleh sebab itu, pihaknya menilai kinerja pendapatan dan laba bersih tahun ini masih akan berada di bawah realisasi kinerja tahun lalu.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, TPMA memproyeksikan pendapatan tahun ini lebih turun 10%-20% dibandingkan realisasi tahun lalu. Hingga kuartal III-2020, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 30,14 juta atau turun 5,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 31,94 juta. Adapun laba bersih TPMA juga mengalami penurunan 70,25% menjadi US$ 1,16 juta.

"Untuk laba bersih, akhir tahun ini kami optimis masih akan tetap positif. Juga, yang terpenting di tengah posisi bertahan ini kami masih mampu menjaga seluruh kesejahteraan karyawan kami dengan menjaga cashflow kami yang masih sebesar US$ 6 juta," paparnya.

Baca Juga: Surya Semesta (SSIA): Subang Smartpolitan menyediakan infrastruktur berbasis IoT

Pada tahun depan, TPMA juga masih akan menilik kondisi ekonomi sebelum mempersiapkan ekspansi. Terlebih dengan adanya vaksin Covid-19 dan juga harga batubara yang mulai meningkat.

Untuk saat ini, rencana perusahaan di tahun depan akan regenerasi kapal-kapalnya. Hanya saja, rencana itu tergantung kesediaan kapal yang bisa dibeli. Namun, perusahaan menargetkan setidaknya ada 5 set yang bisa regenerasi.

"Untuk itu, belanja modal di tahun depan kami persiapkan sekitar Rp 70 miliar hingga Rp 80 miliar untuk regenerasi kapal dan perbaikan kapal," pungkasnya.

Selanjutnya: Larangan penggunaan kantong plastik berdampak minim terhadap Panca Budi (PBID)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×