kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Ramadan dan Lebaran, penjualan AMDK diramal naik lebih tinggi


Selasa, 18 Mei 2021 / 09:15 WIB
Ada Ramadan dan Lebaran, penjualan AMDK diramal naik lebih tinggi

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia mulai bergerak ke arah yang positif di tahun ini. Momentum Ramadan dan libur Hari Raya Idul Fitri kemarin menjadi katalis positif bagi pelaku industri AMDK Indonesia.

Walau tidak dibeberkan secara rinci, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan, kinerja penjualan industri AMDK nasional mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan saat periode Ramadan dan lebaran tahun ini bila dibandingkan pada periode yang sama di tahun lalu.

Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya perbaikan kualitas penanganan Covid-19 di Indonesia sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk belanja berbagai kebutuhan, termasuk air minum. “Stimulus dari pemerintah juga berpengaruh karena mendorong daya beli masyarakat dan daya tahan industri,” imbuh dia, Senin (17/5).

Baca Juga: Usulan multitarif PPN, ini jawaban mengejutkan Kemenko Perekonomian

Usai Ramadan dan Idul Fitri, para pelaku industri AMDK bakal menjadikan periode libur natal dan tahun baru (nataru) nanti sebagai momentum untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan. Rachmat pun berujar, para pelaku usaha AMDK akan memaksimalkan seluruh strategi dan potensinya untuk mendorong tumbuhnya permintaan dari konsumen di waktu mendatang.

Ia pun berharap di tahun ini pertumbuhan penjualan AMDK nasional akan lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. “Harapan kami tumbuh sekitar 4% sampai 5%,” ucapnya.

Dalam catatan Kontan, tahun 2020 lalu pertumbuhan penjualan AMDK nasional hanya mencapai 1%-2% saja seiring dampak pandemi Covid-19. Padahal, di tahun 2019, penjualan AMDK di Indonesia tumbuh hingga sekitar 9%.

Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, selama pandemi Covid-19 berlangsung, situasi ekonomi global dan Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. AQUA pun mesti menyesuaikan strategi pemenuhan kebutuhan air minum untuk konsumen melalui pendekatan baru, seperti penjualan melalui e-commerce serta mengaktifkan layanan berbasis residensial untuk membantu usaha kecil menengah.

Baca Juga: Ragam strategi perusahaan batubara di tengah harga yang membara

“Kami berharap pandemi segera teratasi sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat bisa kembali normal, termasuk di industri air kemasan,” ungkap dia, Senin (17/5).

Untuk memenuhi kebutuhan hidrasi sehat di rumah, pihak Danone Indonesia memastikan layanan penjualan AQUA kepada konsumen melalui mitra dapat tetap berjalan dan pasokan persediaan produk juga terus terjaga lewat rantai produksi dan distribusi yang berkesinambungan.

Selanjutnya: Itama Ranoraya (IRRA) siapkan belanja modal hingga Rp 300 miliar tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×