Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelni (Persero) menyatakan bahwa penyesuaian tarif tiket yang dilakukan tidak membawa efek penurunan penumpang.
Direktur Utama Pelni Tri Andayani menuturkan bahwa pihaknya baru saja melakukan penyesuaian tarif untuk tiket kapal penumpang. Rata-rata, tarif tersebut mengalami kenaikan 23%.
"Kenaikan tarif untuk masing-masing rute berbeda. Ini rata-rata ya, kalau rata-rata 23%, kalau berapa ke berapa, ya masing-masing daerah ya itu berbeda-beda," jelasnya dalam acara media expose Kinerja Semester I Tahun 2023 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (2/8).
Baca Juga: Pandemi Usai, Pelni Bukukan Pendapatan Rp 2,65 Triliun Sepanjang Semester I-2023
Pelni menuturkan bahwa penyesuaian tarif ini berlaku mulai 1 Juni 2023 setelah dalam waktu 10 tahun, tidak ada penyesuaian tarif. Tri Andayani menambahkan bahwa penyesuaian yang dilakukan ini juga dipandang wajar oleh pihak regulator alias Kementerian Perhubungan.
"Jumlah penumpang terus mengalami kenaikan sampai Juli. Padahal, jumlah penumpang setelah Lebaran biasanya turun. Fluktuasi dari Januari sampai Juni bahkan sampai Juli terus meningkat," katanya.
Tri Andayani mengatakan bahwa seiring dengan penyesuaian harga tiket ini, Pelni juga akan melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan. Pihaknya akan menata para penyewa alias tenant di kapal dan juga bekerja sama dengan INKA dan anak usaha Pindad dalam renovasi toilet.
Baca Juga: Pelni Angkut 2,6 Juta Penumpang Sepanjang Semester I-2023
Tri menuturkan, perbaikan toilet di seluruh kapal Pelni ini dilakukan dengan mengganti material menjadi stainless sehingga memudahkan pemeliharaan (maintenance) harian serta meningkatkan kenyamanan penumpang.
"Kami masih terus berdiskusi dengan INKA dan anak usaha Pindad dalam mendesain ulang toilet kapal. Redesigning toilet ini dilakukan untuk 2024, saat ini masih dalam tahap diskusi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News