kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi, nilai transaksi mobile banking BNI tumbuh 33,2% pada kuartal I-2021


Kamis, 13 Mei 2021 / 09:50 WIB
Ada pandemi, nilai transaksi mobile banking BNI tumbuh 33,2% pada kuartal I-2021

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan digital PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tumbuh secara signifikan selama pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari nilai transaksi mobile banking BNI mencapai Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun. 

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan, hal itu tak terlepas dari meningkatnya jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta. Jumlah itu tumbuh 58,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada kuartal I-2021 atau meningkat 50,4% dibandingkan kuartal I-2020 yang mencapai 63 juta transaksi. 

"Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur-fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya. Antara lain seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment," kata Mucharom, Rabu (12/5).

Baca Juga: Tingkatkan layanan, BNI andalkan ekosistem digital

Ia menambahkan, peningkatan juga terjadi pada platform digital transactional banking atau BNIDirect, yang menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan Payment Management, Collection Management, Liquidity Management, Value Chain Management, hingga Open Banking Solution. 

Hingga Maret 2021, jumlah nasabah cash management BNI mencapai lebih dari 72.000, meningkat 24% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi di 3 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp 968 triliun yang meningkat 22,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Mucharom menyatakan sebagai Bank yang berorientasi bisnis internasional, BNI hadir dengan beberapa pengembangan, salah satunya Global Transaction Banking yang memanfaatkan 6 kantor cabang luar negeri BNI sebagai tempat advisory, implementasi, dan complaint handling untuk cash management dari Indonesian related Companies yang ada di negara-negara tersebut. 

Ia menambahkan BNI juga hadir dengan BNI Trade Online, yaitu pengembangan digital untuk proses Trade Finance yang telah terintegrasi dengan BNIDirect sebagai Cash Management BNI, di mana penyampaian permohonan transaksi trade dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke outlet BNI dan dapat dilakukan di manapun dan kapanpun secara cepat dan mudah. 

BNI juga memiliki platform digital lainnya guna mendukung transaksi online untuk nasabah, seperti Garansi Bank Online dan Financial Supply Chain Management sebagai platform digital untuk proses pada Garansi Bank dan Supply Chain Financing.

Hal ini mempertegas inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital tidak hanya kepada nasabah ritel, namun juga kepada nasabah korporasi dan UMKM yang jumlahnya mencapai 83,6% dari total kredit yang disalurkan. 

Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct.

Selanjutnya: Simak upaya BNI mempertahankan NIM kisaran 4,6% hingga 4,8% di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×