kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi, ekspor migas dan non migas sama-sama turun di tahun lalu


Jumat, 15 Januari 2021 / 17:40 WIB
Ada pandemi, ekspor migas dan non migas sama-sama turun di tahun lalu

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor Indonesia di sepanjang tahun 2020, atau dalam periode Januari 2020 hingga Desember 2020 sebesar US$ 163,31 miliar. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 2,61% yoy bila dibandingkan dengan ekspor di sepanjang tahun 2019 yang sebesar US$ 167,68 miliar. 

“Kita tahun 2020 ini tahun luar biasa dan dengan adanya pandemi, banyak permintaan turun. Namun, kalau dilihat penurunan tersebut tidak seburuk yang dibayangkan,” kata Suhariyanto, Jumat (15/1). 

Baca Juga: Sepanjang 2020, neraca perdagangan mencatat surplus US$ 21,74 miliar

Bila melihat dari sektornya, baik sektor minyak dan gas (migas) maupun sektor non migas mengalami penurunan ekspor.  Ekspor migas pada sepanjang tahun 2020 tercatat sebesar US$ 8,31 miliar atau anjlok 29,52% yoy dari tahun 2019 yang sebesar US$ 11,79 miliar. 

Sementara sektor non migas tercatat sebesar US$ 155 miliar atau turun 0,57% yoy dari US$ 155,89 miliar. Penurunannya lebih landai daripada penurunan ekspor sektor migas. 

Terperinci, penurunan ekspor non migas juga disumbang dari penurunan ekspor hasil tambang dan lainnya. Di mana sektor tersebut mencatat total ekspor sebesar US$ 19,75 miliar atau terkoreksi 20,70% yoy dari US$ 24,90 miliar pada sepanjang tahun 2019. 

Akan tetapi, ada sektor yang mengalami peningkatan ekspor seperti sektor pertanian. Ekspor hasil pertanian pada tahun lalu tercatat sebesar US$ 4,12 miliar atau naik 13,98% yoy dari tahun 2019 yang sebesar US$ 3,61 miliar. 

Baca Juga: Neraca dagang Desember 2020 surplus US$ 2,1 miliar

Kemudian, ekspor industri pengolahan yang memegang pangsa ekspor 80,30% juga mengalami peningkatan 2,95% dari US$ 127,38 miliar pada tahun 2019, menjadi US$ 131,13 miliar pada tahun lalu. 

“Meski sektor pertanian tumbuhnya paling besar, tetapi ini tidak terlalu berdampak besar pada total ekspor kita. Namun, bagaimanapun hasil positif dari pertanian dan juga industri pengolahan adalah menggembirakan,” tandas Suhariyanto. 

Selanjutnya: Ekspor Indonesia capai US$ 16,54 miliar di Desember 2020, tertinggi sejak akhir 2013

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×