Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Larangan mudik Lebaran di tahun ini diprediksi membuat arus lalu lintas kendaraan pada sejumlah ruas tol bakal cenderung menurun. Namun, di titik ruas tol tertentu ada kemungkinan arus kendaraan yang melintas masih stabil dan normal.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat dalam mengatur rencana perjalanan.
Menurutnya, saat ini masyarakat memiliki tingkat kepercayaan diri yang berbeda dibandingkan tahun 2020 atau saat awal pandemi berlangsung. Hal ini seiring dengan perkembangan vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang telah menjadi kebiasaan baru masyarakat.
Adanya kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah turut mempengaruhi pola pergerakan masyarakat. Fenomena pergerakan masyarakat di waktu yang bersamaan atau arus mudik dan arus balik lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya tampaknya tidak akan terjadi di musim lebaran tahun ini.
"Pergerakan masyarakat akan cenderung flat dan merata setiap waktunya. Ini yang oleh sebagian pihak disebut pergerakan pra-larangan mudik sebagai upaya masyarakat untuk 'mudik duluan' sebelum periode larangan mudik diterapkan," terang Kris Ade, Rabu (21/4) malam.
Baca Juga: Ada larangan mudik, Jasa Marga (JSMR) pastikan layanan jalan tol tetap optimal
Dari perspektif pengaturan lalu lintas dan kapasitas jalan, Kris Ade memandang bahwa fenomena seperti ini akan berdampak positif bagi tata kelola trafik manajemen jalan tol.
Khusus di periode larangan mudik yakni 6 Mei sampai 17 Mei 2021, ATI memprediksi trafik jalan tol akan cenderung didominasi oleh arus silaturahmi lokal dan logistik yang tidak termasuk dalam pembatasan pergerakan.
Fenomena lonjakan trafik yang biasa terjadi selama periode-periode khusus seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru di beberapa ruas tol antar provinsi semisal ruas tol Trans Jawa diperkirakan akan turun saat larangan mudik diberlakukan.
"Namun di ruas-ruas tol yang ada di wilayah aglomerasi diprediksi akan flat dan stabil, seperti halnya arus lalu lintas di periode libur sebagaimana biasanya," imbuh dia.
Mengacu pada proyeksi fenomena tersebut, seluruh anggota ATI bersama pihak regulator akan mengoperasikan layanan jalan tolnya secara normal. Kesiapan kondisi jalan, infrastruktur penunjang, serta petugas layanan akan tetap bersiaga. Peningkatan justru dilakukan di beberapa aspek untuk mengantisipasi dan melayani masyarakat dalam bersilaturahmi Lebaran tahun ini.
Kris Ade menambahkan, sampai periode April 2021, kondisi trafik jalan tol menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. "Namun demikian, kondisi ini belum kembali ke performa sebelum pandemi di tahun 2019," tandas dia.
Selanjutnya: Trafik tol Nusantara Infrastructure (META) dalam tren turun saat Ramadan dan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News