kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Kemungkinan Awal Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda, Ini Penjelasannya


Selasa, 29 Maret 2022 / 10:19 WIB
Ada Kemungkinan Awal Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Ada potensi perbedaan 1 Ramadhan 1443 Hijriah yang akan ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapan bulan puasa dimulai? Pertanyaan ini mulai banyak dicari masyarakat di mesin pencari internet. Sebabnya, informasi mengenai kapan awal puasa sangat dinanti-nanti masyarakat Muslim yang akan melaksanakan serangkaian kegiatan ibadah mulai dari shalat tarawih, sahur, berpuasa, dan lainnya. 

Lantas, kapan tepatnya awal bulan puasa?

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengakui ada potensi terjadinya perbedaan 1 Ramadhan 1443 Hijriah yang akan ditetapkan pemerintah dan awal Ramadhan yang diumumkan Muhammadiyah. 

Adib mengatakan, hal itu terjadi karena pendekatan yang digunakan berbeda dalam menentukan awal Ramadhan. 

"Mengapa terjadi perbedaan (1 Ramadhan)? Tentu ada pendekatan yang berbeda dalam hal penetapan awal bulan Ramadhan, salah satu di antaranya ada menggunakan pendekatan ilwa hisab atau pendekatan hisab secara murni," kata Adib dalam diskusi secara virtual bertajuk "Persiapan Ibadah dan Pangan Jelang Ramadhan", Senin (28/3/2022). 

Baca Juga: Puasa Sebentar Lagi, Simak Jadwal Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan

Adib mengatakan, terkait perbedaan 1 Ramadhan tersebut, Kemenag akan melakukan sidang Isbat bersama organisasi-organisasi Islam dan majelis ulama. 

"Jadi nanti pada saat sidang Isbat itu kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadhan 1443 Hijriyah, apakah kemudian jatuh pada jatuh tanggal 2 April atau di tanggal 3 April," ujarnya. 

Lebih lanjut, Adib mengatakan, 1 Ramadhan akan bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal. 

"Ada 101 titik di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang melakukan proses pengamatan terhadap hilal," ucap dia. 

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Kapan Puasa 2022? Ini Perkiraannya

Sebelumnya diberitakan, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN memprediksi 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022. Prediksi ini berbeda dari Muhammadiyah yang mengumumkan awal Ramadhan kemungkinan jatuh pada 2 April 2022. 

Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin menyampaikan, ketinggian hilal pada 1 April 2022 hanya sedikit di atas 2 derajat. 



TERBARU

×