Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan El Nino dan India yang menutup keran ekspor beras dikhawatirkan berpengaruh terhadap stok pangan di Indonesia.
Namun, Ketua Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengatakan, stok pangan, khususnya beras tetap aman karena produksi aman. Hal itu disebabkan hasil musim tanam kedua sudah dipanen sebagian.
“Jadi kalaupun terjadi El-Nino, itu paling mengganggu adalah sawah tadah hujan. Memang sawah tadah hujan juga selama ini tidak melakukan penanaman pada musim tanam ketiga,” ujar dia kepada Kontan, Jumat (4/8).
Baca Juga: Dampak El Nino dan Pelarangan Ekspor Beras India, Ini Saran Kadin
Selain itu, mulai 20 Juli 2023, India yang dikabarkan menutup keran ekspor beras juga tidak mempengaruhi stok pangan. Sebab, persoalan tersebut bukan termasuk dari bagian impor 3 juta ton beras Indonesia.
“Enggak berpengaruh. Tahun lalu kan sudah diputuskan impor dan baru direalisasikan baru sebagian. Rencana impor dari India bukan bagian dari impor 3 juta ton,” jelas dia.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak El Nino terjadi pada Agustus dan September dan saat ini sebanyak 63% dari 699 wilayah zona musim (ZOM) sudah terdampak. Sementara, Kebijakan India melarang ekspor beras per 20 Juli 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News