kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,05   6,45   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

30 Provinsi ini harus waspada, siklon tropis 94W siap menerjang


Selasa, 13 April 2021 / 23:40 WIB
30 Provinsi ini harus waspada, siklon tropis 94W siap menerjang

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada 30 provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W. Permintaan ini BNPB sampaikan melalui surat tertanggal 13 April kepada para gubernur.

Langkah BNPB tersebut menyikapi informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait siklon tropis 94W. BNPB pun merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG itu kepada pemerintah provinsi.

Pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis 94W. 

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG bisa pemerintah daerah gunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana. 

“Serta menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” kata Lilik dalam surat tertulis kepada 30 pemerintah provinsi, Selasa (13/4).

Baca Juga: BMKG mendeteksi bibit siklon tropis 94W, ini dampaknya bagi Indonesia

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es. Serta, dampak yang bisa ditimbulkan, mulai banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin. 

Ketiga, koordinasi antar-dinas terkait juga aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng. Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul.

Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang, atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi. 

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistik, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat, serta penyiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai protokol kesehatan Covid-19. 

Siap siaga untuk mengevakuasi warga 

BNPB juga meminta pemerintah daerah untuk selalu siap siaga untuk mengevakuasi warga yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, barah lereng rawan, maupun tepi pantai.

Baca Juga: Langka, siklon tropis Seroja sampai Australia Barat, timbulkan kerusakan parah



TERBARU

×