kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2 Gejala Kasus Omicron yang Paling Banyak Dirasakan di Indonesia, Apa Saja?


Rabu, 05 Januari 2022 / 10:10 WIB
2 Gejala Kasus Omicron yang Paling Banyak Dirasakan di Indonesia, Apa Saja?

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, hingga Selasa (4/1/2022), ada 254 kasus Covid-19 akibat penularan virus Corona varian Omicron di Indonesia. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala. 

Nadia mengatakan, sebagian besar dari pasien mengalami batuk dan pilek. 

"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Selasa. 

Baca Juga: Total Kasus Covid-19 Varian Omicron di Jakarta Capai 252 per Selasa (4/1)

Nadia mengatakan, dari 254 kasus baru varian Omicron tersedia, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal. 

"Mayoritas (penularan) masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri," ujarnya. 

Pemerintah sebelumnya hingga Senin (3/1/2022) mencatatkan 152 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021. 

Dari jumlah tersebut, 146 kasus Covid-19 dari varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 6 kasus lainnya merupakan transmisi lokal. 

Baca Juga: Indonesia Catat 299 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi Sejak 2 Desember 2021

Budi mengatakan, dari 152 kasus Omicron, setengah dari pasien yang terpapar varian Omicron tidak memiliki gejala dan sisanya mengeluhkan gejala ringan. 

"Mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95 persen. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes: Gejala Paling Banyak Kasus Omicron di Indonesia Batuk Pilek"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Krisiandi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×