kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

100 Anggotanya alami sindrom Havana, CIA lakukan penyelidikan


Jumat, 23 Juli 2021 / 19:25 WIB
100 Anggotanya alami sindrom Havana, CIA lakukan penyelidikan

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur CIA William Burns pada Kamis (22/7) melaporkan, ada sekitar 100 petugas CIA yang kini mengidap Havana syndrome atau sindrom Havana, kondisi misterius yang menyebabkan sakit migrain dan sakit kepala.

Selain 100 anggota CIA, Burns mengungkapkan, sindrom Havana juga dirasakan oleh para anggota keluarga mereka dan ratusan pejabat AS lainnya.

Dilansir dari Reuters, Burns dalam wawancara National Public Radio mengatakan, ia telah mendukung upaya agensinya untuk menentukan penyebab sindrom tersebut dan apa yang bertanggung jawab.

Dia menegaskan, salah satu langkahnya adalah dengan melipatgandakan jumlah tim medis yang terlibat dalam penyelidikan.

CIA juga mendesak semua orang-orang yang berafiliasi dengan CIA untuk segera masuk ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.

"Saya pikir adalah kewajiban yang mendalam bagi para pemimpin untuk menjaga orang-orang mereka, dan saya bertekad untuk melakukan itu," ungkap Burns yang baru menjabat sebagai Direktur CIA sejak Maret lalu.

Baca Juga: Cacar monyet muncul lagi di AS setelah 18 tahun, ini gejalanya

Sindrom Havana, pada dasarnya adalah sebuah kondisi kesehatan di mana pengidapnya merasakan gejala seperti pusing, mual, migrain, dan gangguan ingatan.

Diberi nama sindrom Havana karena kasus seperti itu pertama kali dilaporkan oleh pejabat negeri uak Sam yang berbasis di Kedutaan AS di Kuba pada 2016.

Burns, mengutip penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS pada Desember tahun lalu, mengatakan, ada dugaan sindrom ini disebabkan oleh paparan energi tertentu yang memang difokuskan pada satu titik.

Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan, ada potensi yang besar sindrom tersebut sengaja diciptakan dan Rusia adalah pihak yang bertanggungjawab.

CIA sampai saat ini masih menahan diri untuk memberikan kesimpulan sampai penelitian lebih lanjut dilakukan.

Selanjutnya: Presiden Macron jadi salah satu target spyware Pegasus buatan Israel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×