kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

10 Juta bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac datang lagi untuk vaksinasi tahap kedua


Rabu, 03 Maret 2021 / 07:00 WIB
10 Juta bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac datang lagi untuk vaksinasi tahap kedua
ILUSTRASI. Pekerja cargo membawa Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/3/2021).

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mendatangkan lagi vaksin Covid-19 tahap kelima pada Selasa (2/3). Bertepatan satu tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19, sebanyak 10 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk bulk mendarat di Bandara Soekarno Hatta. Dengan kedatangan ini, maka total Indonesia sudah mengamankan 38 juta vaksin Covid-19.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menerangkan, dengan 10 juta dosis vaksin yang datang akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah tahap kedua yang menargetkan 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) usia 60 tahun ke atas.

”Kehadiran vaksin Covid-19 tahap kelima menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dan mengakhiri pandemi, melalui program vaksinasi gratis," jelas Dante dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id pada Selasa (2/3).

Baca Juga: WHO mengkritik negara-negara kaya yang menimbun dosis vaksin Covid-19

10 Juta vaksin berbentuk bulk dalam enam envirotainer tersebut lalu dibawa ke Bio Farrna di Bandung. Kedatangan vaksin dalam bentuk bulk ini merupakan kali ketiga yang akan diproduksi Bio Farma yang sudah mendapatkan sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Proses evaluasi terhadap vaksin yang baru tiba tersebut tetap dilakukan oleh BPOM untuk menjamin keamanan, mutu, dan khasiat dari vaksin Covid-19.

Lebih lanjut, Dante menyebut, ke depannya secara bertahap akan datang lagi 185 juta vaksin dari Sinovac.

Tak hanya Sinovac, pemerintah juga masih menunggu vaksin dari Pfizer BioNTech, AstraZeneca, dan Novavax.

"Kedatangan ini dibantu oleh Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Bea Cukai sehingga akses Iebih mudah dan prosesnya lancar. Semua dilakukan terintegrasi dan secara sinergis, kolaboratif antara Kementenan Kesehatan, Kemenkeu, dan Bio Farma sehingga akan membawa kemudahan untuk percepatan proses vaksinasi," imbuhnya.

Dante juga tetap mengingatkan, program vaksinasi yang disertai disiplin 3M, dan penguatan 3T adalah langkah penting untuk membuka kesempatan dalam melindungi kesehatan, membangkitkan produktivitas, dan mengakhiri pandemi.

"Seluruh masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik yang sudah maupun belum divaksinasi. Karena protokol kesehatan akan melindungi kita dan orang sekitar dari penularan Covid-19," pesan Dante.

Selanjutnya: Wamenkes: Baru semalam dilaporkan ada dua temuan kasus mutasi B-117 di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×