Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan akhirnya menghapus tarif impor untuk produk telur untuk sementara mulai minggu ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kekurangan pasokan yang disebabkan oleh wabah flu burung yang sedang melanda negara tersebut.
Kabinet menyetujui peraturan yang direvisi yang memungkinkan perusahaan lokal untuk mengimpor 50.000 ton telur segar dan tujuh jenis produk telur lainnya tanpa tarif hingga 30 Juni. Langkah tersebut akan berlaku efektif mulai Rabu (27/1).
Asal tahu saja, selama ini Korea Selan memberlakukan bea masuk untuk impor produk telur di kisaran 8%-30%.
Pembebasan bea masuk terhadap impor produk telur dilakukan saat Korea Selatan berupaya untuk mengatasi kekurangan pasokan telur di tengah penyebaran jenis flu burung H5N8 yang sangat menular.
Baca Juga: Gara-gara flu burung, harga produk unggas Korea Selatan melejit
Wabah flu burung telah melanda peternakan ayam di seluruh negeri sejak akhir bulan November 2020 silam.
Impor telur yang direncanakan dimaksudkan untuk menstabilkan harga telur menjelang liburan Tahun Baru Imlek, yang berlangsung dari 11 hingga 13 Februari. Harga telur di tingkat konsumen baru-baru ini melonjak 26% dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya.
Kementerian Keuangan Korea Selatan mengatakan, akan memutuskan apakah akan memperpanjang langkah penghapusan tarif, tergantung pada situasi penawaran dan permintaan.
Pada 2017, Korea Selatan sempat mencabut tarif produk telur sementara setelah wabah flu burung terparah melanda Negeri Ginseng tersebut.
Selanjutnya: Raih Rp 12 triliun, Bercelona jadi klub sepakbola dengan pendapatan terbesar di dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
