kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjelasan Istana Buckingham soal Ratu Elizabeth yang menginap di Rumah Sakit


Jumat, 22 Oktober 2021 / 16:52 WIB
Penjelasan Istana Buckingham soal Ratu Elizabeth yang menginap di Rumah Sakit

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  LONDON. Ratu Elizabeth II dari Inggris yang sekarang berusia 95 tahun menghabiskan malam di rumah sakit untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir. Istana Buckingham mengatakan, keberadaan Ratu Elizabeth di Rumah Sakit untuk pemeriksaan awal, tetapi disebutkan dalam semangat yang baik dan kembali bekerja di Kastil Windsor pada hari Kamis.

Ratu tertua dan terlama di dunia tersebut membatalkan perjalanan resmi ke Irlandia Utara pada hari Rabu. Istana mengatakan bahwa ratu telah diberitahu untuk beristirahat oleh staf medisnya dan bahwa penyakitnya tidak terkait dengan Covid-19.

"Mengiktui saran medis untuk beristirahat selama beberapa hari, ratu pergi ke rumah sakit pada Rabu sore untuk beberapa penyelidikan awal, kembali ke Kastil Windsor saat makan siang hari ini dan tetap dalam semangat yang baik," kata Istana Buckingham pada Kamis malam seperti dilansir Reuters.

Sejauh ini, Istakan Buckingham tidak memberikan rincian mengenai apa yang mendorong penyelidikan medis tersebut.

Baca Juga: Rusia akan gelar pernikahan kerajaan pertama dalam satu abad lebih

Salah satu sumber kerajaan mengatakan bahwa ratu telah tinggal di rumah sakit King Edward VII di pusat kota London untuk alasan praktis dan bahwa tidak medisnya telah mengambil pendekatan yang hati-hati.

Elizabeth, yang merupakan ratu dari 15 negara lain, termasuk Australia, Kanda dan Selandia Baru, kembali ke kantornya untuk bekerja pada Kamis sore dan melakukan beberapa tugas ringan.

Elizabeth, yang naik takhta saat Inggris melepaskan kekuasaan kekaisarannya, telah melambangkan stabilitas selama beberapa generasi rakyat Inggris, membangun popularitas monarki meskipun ada perubahan politik, sosial, dan budaya seismik yang mengancam menjadikannya sebuah anakronisme.

Dedikasi yang tenang dan tidak mengeluh untuk tugas, bahkan di usia tua, telah membuatnya mendapatkan rasa hormat yang luas di Inggris dan luar negeri, bahkan dari kaum republiken yang ingin monarki dihapuskan.

Selanjutnya: Kapal induk baru Korea Selatan bisa terlihat seperti versi mini HMS Queen Elizabeth

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

×