kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021, ini alasan Morgan Stanley


Selasa, 18 Mei 2021 / 06:30 WIB
Pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021, ini alasan Morgan Stanley

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Morgan Stanley merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 menjadi 4,5% year on year (yoy). 

Padahal sebelumnya, Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik di tahun ini bisa mencapai 6,2% yoy. 

“Dengan rata-rata konsensus yang dihimpun dari Consensus Economics sebesar 4,4% yoy,” ujar Morgan Stanley dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Senin (17/5). 

Morgan Stanley lalu menjabarkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini tak lepas dari capaian pertumbuhan ekonomi per kuartalnya. 

Pada kuartal I-2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat masih negatif 0,7% yoy. Kemudian pada kuartal II-2021, Morgan Stanley memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa melejit ke kisaran 6,5% yoy. 

Baca Juga: Kemenkeu alokasikan anggaran Rp 20 triliun untuk pinjaman pemda

Sayangnya, pada kuartal III-2021, lembaga tersebut memprediksi pertumbuhan ekonomi akan merosot tipis ke 6,3% yoy dan pada kuartal IV-2021 juga turun tipis ke 6,2% yoy. 

Kemudian, pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan kembali ke posisi pra Covid-19 atau tumbuh di kisaran 5%, tepatnya 5,4% yoy. 

Sementara itu, Morgan Stanley juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN menjadi 5,4% yoy. Sebelumnya, Morgan Stanley optimistis negara-negara Asia Tenggara ini akan tumbuh di kisaran 7,4%. 

Pun dengan negara Asia selain (exclude) Jepang (AxJ), diprediksi akan tumbuh  8.4% yoy, dengan prediksi sebelumnya 8,9%. 

Dan dengan sumbangan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2021 diperkirakan akan berada di kisaran 5,5% hingga 7,5% dengan titik tengah 6,5% yoy. 

Selanjutnya: Jika tarif PPN naik pada tahun depan, begini efeknya ke inflasi menurut ekonom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×