kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Covid-19 turut mengungkit permintaan gas medik dari kalangan rumah sakit


Rabu, 20 Januari 2021 / 12:10 WIB
Pandemi Covid-19 turut mengungkit permintaan gas medik dari kalangan rumah sakit

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 turut mengungkit permintaan gas medik dari kalangan rumah sakit. Gas oksigen yang biasa digunakan dalam keadaan darurat, sebagai pertolongan pertama, maupun sebagai terapi PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), kini meningkat kebutuhannya bersamaan dengan penangan pasien Covid-19 yang marak.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi mengatakan, kebutuhan gas oksigen di rumah sakit swasta yang menangani pasien Covid-19 terus mengalami kenaikan. Berdasarkan perkiraan Iing, kenaikannya mencapai lebih dari 30% di bulan Januari 2021 ini. “Kebutuhan oksigen memang meningkat sekali untuk rumah sakit yang melayani pasien Covid-19,” ujar Iing kepada Kontan.co.id, Selasa (19/1).

Perkiraan Iing, tren kebutuhan gas oksigen akan terus tinggi selama tingkat keterisian tempat tidur atawa bed occupancy ratio untuk pasien Covid-19 masih tinggi. Catatan saja, saat ini ARSSI menaungi lebih dari rumah sakit swasta. Sekitar 360  rumah sakit swasta di antaranya menangani pasien Covid-19 saat ini. Menurut catatan Iing, saat ini bed occupancy ratio untuk pasien Covid-19 di rumah sakit swasta sudah berada di atas 80%.

Terlepas dari kebutuhan yang meningkat, Iing mengaku belum menjumpai kendala dalam hal ketersediaan pasokan untuk gas oksigen. “(Kebutuhan gas oksigen) masih bisa diatasi selama ini, tidak ada kendala,” kata Iing.

Tren kebutuhan gas oksigen meningkat juga dirasakan oleh perusahaan penyedia gas industri, PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII). Direktur Utama AGII, Rachmat Harsono mengungkapkan, permintaan gas oksigen mengalami kenaikan cukup pesat di tengah pandemi. “(Permintaan gas oksigen) meningkat 2-3 kali lipat,” kata Rachmat saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/1).

Baca Juga: Sektor kesehatan membantu dongkrak kinerja Aneka Gas Industri (AGII)

Meski begitu, Rachmat optimistis AGII bisa memenuhi permintaan gas oksigen dari pelanggan. Terlebih, AGII bersama anak  usahanya, PT Samator Gas Industri (SGI), berencana melakukan mengakuisisi aset pabrik gas milik PT Samator yang notabenenya merupakan pemegang saham utama AGII. 

Obyek yang ditransaksikan dalam transaksi afiliasi senilai Rp Rp 683,396 miliar tersebut meliputi pabrik Cikande yang berlokasi di Provinsi Banten dan pabrik Gresik di Jawa Timur. Harapannya, transaksi akuisisi ini bisa dirampungkan pada kuartal pertama tahun ini.

Rachmat berujar, aksi akuisisi tersebut akan memperbesar kapasitas produksi perusahaan baik untuk gas medis maupun gas industri lainnya. Hanya saja, ia tidak merinci seberapa besar kenaikan kapasitas produksi yang dimaksud.

“Saat ini perusahaan melayani 80% kebutuhan gas medis nasional, dan dengan adanya akuisisi ini akan semakin mengukuhkan posisi perusahaan sebagai penyedia gas medis maupun industri terbesar di Indonesia,” tutur Rachmat.

Sebagai informasi, lini bisnis gas medik AGII melayani baik jaringan rumah sakit milik negara dan swasta. Menurut penjelasan Rachmat, saat ini AGII telah memiliki kerja sama jangka panjang dengan hampir seluruh jaringan rumah sakit milik negara dan swasta tersebut.

Ke depannya, AGII berencana terus membina hubungan baik dengan pelanggan di  sektor kesehatan dengan menyediakan total customer solution dengan menyediakan gas medis berikut jasa instalasi maupun peralatan dan teknologi pendukungnya.

Selanjutnya: Sektor kesehatan membantu dongkrak kinerja Aneka Gas Industri (AGII)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×