kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR tawarkan 2 proyek ini ke badan usaha


Sabtu, 08 Mei 2021 / 03:00 WIB
Kementerian PUPR tawarkan 2 proyek ini ke badan usaha

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar atau market sounding proyek skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek jalan tol akses Patimban dan Jembatan Batam Bintan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat beberapa perubahan dalam penyiapan kedua proyek tersebut dengan tujuan agar lebih menarik investor untuk melaksanakan kedua proyek ini secara KPBU.

"Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan mendapatkan loan untuk pembangunan jalan tol akses Patimban, sehingga sifat proyeknya menjadi solicited atau prakarsa pemerintah," ujar Basuki dalam siaran pers, Jumat (7/5).

Baca Juga: Proyek jalan layang akses Bandara Ahmad Yani Semarang ditargetkan rampung Agustus

Penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi Covid-19.

Percepatan pembangunan jalan tol akses Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Patimban ditujukan agar pelabuhan tersebut bisa segera dimanfaatkan secara maksimal. "Jalan ini juga akan menjadi bagian rencana pengembangan kawasan di Provinsi Jawa Barat ke depan," tambahnya.

Diharapkan setelah proses market sounding ini akan segera dilakukan lelang (tender) sehingga konstruksi fisik proyek jalan tol akses Patimban bisa dimulai pada tahun 2022. "Kalau tendernya bisa dimulai bulan depan, mudah-mudahan pekerjaan konstruksi fisiknya bisa dilakukan Tahun 2022," tuturnya.

Selanjutnya untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan, dilakukan dalam rangka mempersiapkan pengembangan kawasan di dua wilayah tersebut, sehingga tidak hanya menjadi kawasan industri tetapi juga kawasan wisata.

Terkait dua proyek tersebut, Basuki beberharap, adanya partisipasi investor di dalam pembangunannya, sehingga kawasan Batam dan Bintan dapat menjadi kawasan yang lebih potensial untuk ekonomi dan pariwisata.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan, telah hadir secara online sebanyak 130 peserta dalam acara market sounding tersebut. Market sounding dua proyek tersebut juga sudah pernah dilaksanakan pada 30 April 2020 laku.

"Market sounding dua proyek ini diselenggarakan kembali karena ada perubahan dalam penyiapan kedua proyek," tuturnya.

Perubahan tersebut yakni jalan tol akses Patimban yang mengalami perubahan skema KPBU yang sebelumnya unsolicited (prakarsa badan usaha) menjadi solicited. Rencananya jalan tol akses Patimban ini akan memiliki total panjang 37,05 km dengan nilai investasi sebesar Rp 4,32 triliun serta dukungan pemerintah sebesar Rp 4,17 triliun.

Sedangkan untuk proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan yang memiliki total panjang 14,763 km mengalami perubahan nilai investasi yang cukup signifikan, dari sebelumnya Rp 8,78 triliun menjadi sebesar Rp 18,10 triliun.

Selanjutnya: Kementerian PUPR targetkan Bendungan Ciawi rampung Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×