kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 landai, Menlu berharap negara lain hapus Indonesia dari red list


Minggu, 26 September 2021 / 05:00 WIB
Kasus Covid-19 landai, Menlu berharap negara lain hapus Indonesia dari red list

Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap, negara-negara yang masih memasukkan Indonesia ke dalam red list destinasi untuk mengubahnya. 

Hal itu disampaikan Retno dalam kegiatan High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Jumat (24/9/2021). 

"Secara khusus, terhadap beberapa negara yang masih menerapkan red list, saya minta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status redlist tersebut," kata Retno dalam keterangannya, Sabtu (25/9). 

Menurut dia, status itu diharapkan dapat dipertimbangkan untuk diubah dengan berkaca pada positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia saat ini yang rata-rat di bawah 2%. 

Baca Juga: Indonesia kembali menerima 2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac pada Jumat (24/9)

"Di bawah standar WHO sebesar 5%. Di mana sebelumnya sempat mencapai titik 31%," jelasnya. 

Ia pun mencontohkan Prancis yang menjadi salah satu negara yang telah mengeluarkan Indonesia dari red list destinasi negara-negara dunia. 

Selain membahas situasi Covid-19 di Indonesia, Retno mengatakan, ada sejumlah hal lain yang juga dibahas dalam kegiatan tersebut, misalnya mengenai pandemi hingga ketimpangan, diskriminasi dan politisasi vaksin Covid-19. 

"Kita sepakat untuk mempersempit ketimpangan vaksin dan menghentikan diskriminasi serta politisasi vaksin," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Menlu Harap Negara-negara Lain Pertimbangkan Indonesia Keluar dari Red List Dunia"

Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Dani Prabowo

Selanjutnya: Presiden Jokowi akan sampaikan pidato dalam sidang ke-76 majelis umum PBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×