kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah calon tambahan kekuatan militer baru Yunani, harganya € 2,5 miliar


Jumat, 15 Januari 2021 / 20:00 WIB
Inilah calon tambahan kekuatan militer baru Yunani, harganya € 2,5 miliar

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ATHENA. Parlemen Yunani akhirnya menyetujui rencana pembelian 18 unit jet tempur Rafale dari Prancis. Belanja militer terbaru ini akan menelan biaya mencapai € 2,5 miliar.

Dilansir dari Reuters, parlemen Yunani menyetujui rencana ini dalam rapat hari Kamis (14/1) waktu setempat. Selanjutnya, kesepakatan resmi akan ditandatangani oleh menteri pertahanan Yunani dan Prancis akhir bulan ini.

Persetujuan ini telah lama dinantikan oleh pemerintah pusat di Athena, terutama sejak perselisihan dengan Turki di Mediterania semakin menegang akhir tahun lalu.

Dalam paket pembelian jet Rafale buatan Dassault nanti, Angkatan Udara Yunani akan menerima 6 jet baru dan 12 jet bekas. Pengiriman pertama diharapkan bisa dilakukan pada paruh pertama tahun ini.

Pemerintahan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis kini semakin yakin untuk memperkuat militernya melalui serangkaian program, mulai dari menambah personel, memperoleh kapal fregat baru, helikopter dan drone baru, dan meningkatkan armada pesawat tempur F-16 yang ada.

Baca Juga: Siap tugaskan rudal S-400 Rusia, Turki berharap bisa ciptakan senjata serupa

Dalam wawancaranya dengan kanal TV lokal, ANT1, Mitsotakis juga berharap parlemen bisa segera untuk memberikan suara minggu depan pada RUU yang memperpanjang perairan teritorial barat Yunani di Laut Ionia dari 6 menjadi 12 mil.

Jika disahkan, kebijakan tersebut dinilai tidak akan terlalu memengaruhi urusan Yunani di Aegean Timur, di mana Yunani dan Turki berebut klaim wilayah.

Meskipun demikian, Mitsotakis tetap merasa bahwa Yunani berhak mendapatkan batas laut sejauh 12 mil di seluruh wilayahnya, mengacu pada hukum internasional.

Perselisihan antara Yunani dan Turki di Mediterania Timur sudah menjadi bagian sejarah kedua negara selama puluhan tahun. Kedua negara bahkan sempat ada di ambang perang karena klaim wilayah laut Aegean Timur.

Saat ini para pejabat kedua negara dijadwalkan akan bertemu pada 25 Januari untuk mencari pendekatan yang lebih damai.

Selanjutnya: Kapal penjaga pantai Turki dan Yunani bertabrakan, Mediterania Timur kembali tegang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×