kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan MNC Sekuritas berharap BI kembali tahan suku bunga acuan


Selasa, 21 September 2021 / 06:50 WIB
Ini alasan MNC Sekuritas berharap BI kembali tahan suku bunga acuan

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. MNC Sekuritas memproyeksikan, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2021.

Ekonom dan analis fixed income MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengatakan, langkah bank sentral Indonesia dalam menahan suku bunga acuan merupakan langkah yang tepat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Selain menjaga, sekaligus memacu pertumbuhan di tengah inflasi yang rendah dan terkendali, serta menjaga dari tekanan normalisasi kebijakan moneter (tapering off) global,” ujar Tirta dalam laporannya, Senin (20/9).

Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi sempat kembali tertekan pada awal kuartal III-2021 akibat gelombang kedua Covid-19 yang memaksa pemerintah menarik rem darurat berupa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri imbau BI tahan suku bunga acuan, ini alasannya

Dampaknya, ini menekan keyakinan konsumen yang terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang kembali ke level pesimistis, atau indeks di bawah 100. Tak hanya itu, ini juga menekan kinerja manufaktur.

Ekonomi yang masih tertatih juga terlihat dari tingkat inflasi yang rendah. Nah, kebijakan makro yang akomodatif ini dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat inflasi.

Selain itu, negara-negara lain juga sudah menunjukkan peluang untuk meningkatkan suku bunga kebijakan masing-masing. Nah, dengan menahan suku bunga acuan atau dengan tidak menurunkan kembali pada saat ini merupakan respons yang tepat bagi BI.

Selanjutnya: Sejumlah ekonom meramal BI akan menahan suku bunga acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×