kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil reksadana saham pada tahun ini diprediksi ada di kisaran 12%-20%


Selasa, 11 Mei 2021 / 08:50 WIB
Imbal hasil reksadana saham pada tahun ini diprediksi ada di kisaran 12%-20%

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham masih belum berhasil membukukan kinerja positif sepanjang empat bulan pertama di tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja Infovesta 90 Equity Fund Index yang justru terkoreksi 7,43% pada periode tersebut. Padahal, IHSG pada periode yang sama masih mencatatkan kenaikan 0,28%.

Meskipun kondisi reksadana saham masih tertekan, nyatanya Henan Putihrai Asset Management berhasil membuat produknya mengungguli kinerja indeks tersebut. Tercatat, produk HPAM Ultima Ekuitas 1 masih berhasil mencatatkan pertumbuhan 5,44% sejak awal tahun hingga akhir April kemarin.

Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengatakan sejauh ini pihaknya menggunakan strategi pengelolaan yang menggabungkan saham-saham dari berbagai kapitalisasi.

Baca Juga: Ini jurus Trimegah Asset Management meracik reksadana sahamnya ungguli kinerja IHSG

“Untuk HPAM Ultima Ekuitas 1 kami menggabungkan saham dengan kapitalisasi besar, menengah, dan juga kecil. Hal ini membuat weighting terhadap suatu kapitalisasi bisa di-compensate dengan kapitalisasi yang lain karena saat ini pendorong IHSG justru dari saham berkapitalisasi menengah dan kecil,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Jumat (7/5).

Ke depan, Reza optimistis kinerja reksadana saham masih punya outlook yang menarik. Namun, salah satu faktor kunci dalam waktu dekat ini adalah potensi penyebaran kasus positif Covid-19. Ia berharap tidak akan ada gelombang Covid-19 layaknya yang terjadi di India setelah lebaran nanti, sehingga pemulihan ekonomi tidak mengalami hambatan.

Di sisi lain, dengan potensi kenaikan pendapatan dan profitabilitas emiten di seluruh sektor industri, rupiah yang stabil, hingga adanya listing emiten decacorn berbasis teknologi, Reza justru menyebut saat ini bisa momentum untuk buy on weakness pada saham maupun reksadana saham.

Ia menilai, saham-saham dari sektor seperti basic industry, mining, dan plantation menarik untuk dicermati

Baca Juga: Pekan lalu, reksadana pendapatan tetap cetak return paling tinggi

“Strategi pengelolaan untuk HPAM Ultima Ekuitas 1 ke depan masih akan menggabungkan saham di sektor industri yang diuntungkan saat adanya pemulihan ekonomi, SWF, dan juga rendahnya suku bunga BI Rate. Kami juga masih akan menggabungkan saham berkapitalisasi besar, menengah, dan kecil,” imbuh Reza.

Hingga akhir tahun nanti, Reza memperkirakan imbal hasil rata-rata reksadana saham bisa berkisar 12% - 20%.

Selanjutnya: Berikut strategi MAMI menempatkan dua produk reksadana saham masuk 10 besar terbaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×