kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding ultramikro dinilai bisa tingkatkan digitalisasi di kalangan UMKM


Selasa, 27 Juli 2021 / 05:45 WIB
Holding ultramikro dinilai bisa tingkatkan digitalisasi di kalangan UMKM

Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran holding BUMN Ultra Mikro (UMi) yang mengintegrasikan ekosistem usaha milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), diperkirakan dapat mendorong percepatan digitalisasi usaha yang akan memperluas pasar dari bisnis masyarakat kecil.

Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto mengungkapkan pentingnya digitalisasi usaha bagi bisnis yang dimiliki wong cilik. Menurut Doddy, hal itu menjadi faktor krusial bagi pelaku usaha untuk tumbuh dan berkembang. Pasalnya, digitalisasi usaha dapat mendorong permintaan pasar yang lebih besar sekaligus efisiensi bisnis. 

"Holding ultra mikro antara BRI, Pegadaian dan PNM ini adalah rencana yang sangat tepat. UMKM harus mampu bangkit secara cepat melalui adopsi digital yang lebih baik ke depannya," kata Doddy keterangan tertulis yang diterima KONTAN pada Senin (26/7).

Baca Juga: Pahala: Konsolidasi aset holding panas bumi rampung akhir Agustus

Lebih jauh, Doddy menjelaskan dengan kehadiran holding pelaku usaha akan didorong untuk masuk ke sistem pembiayaan formal. Dengan pendampingan intensif, pelaku usaha UMi juga harus mampu memanfaatkan berbagai inovasi digital banking yang berkembang saat ini, seperti e-commerce dan QRIS.

Doddy pun menyampaikan adopsi digital oleh pelaku usaha UMi dan UMKM akan sangat membantu mengoptimalkan investasi teknologi informasi pada BRI, Pegadaian dan PNM. Dengan integrasi, maka perangkat teknologi akan semakin lebih optimal seiring dengan upaya cross selling.

Upaya ini pada akhirnya akan mendongkrak peningkatan jumlah nasabah baru di segmen UMi dan UMKM yang masuk dalam sistem pembiayaan formal.

"Investasi teknologi itu mahal. Itu dia perlu integrasi, sehingga ongkos yang dikeluarkan bisa lebih hemat karena disebar ke banyak pihak. Sinergi ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi pelaku mikro. Mereka membutuhkan pasar yang lebih besar untuk dapat naik kelas. Holding pun menyediakan jenjang jasa keuangan pelaku mikro yang lebih lengkap," ujarnya optimistis.

Baca Juga: Makin panas, SP PLN Group menolak PGE sebagai pimpinan Holding BUMN Geothermal

Sementara itu, Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan hadirnya holding BUMN UMi melalui BRI, Pegadaian dan PNM yang mendorong digitalisasi usaha wong cilik akan memacu potensi pertumbuhan ekonomi masyarakat di tataran bawah.

Data usaha masyarakat kecil akan semakin terintegrasi untuk dikembangkan dan mempermudah mitigasi risiko di masa yang akan datang. "Diharapkan juga informasi kredit menjadi lebih terintegrasi. Ini untuk menangkap potensi pertumbuhan sekaligus mitigasi risiko," ujarnya dalam kesempatan berbeda.

Selanjutnya: PGE IPO November, aset geothermal PLN Group resmi diberikan ke PGE pada Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×