kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diisi BRI, Pegadaian hingga PNM, ini alasan pembentukan holding BUMN pembiayaan mikro


Senin, 18 Januari 2021 / 18:50 WIB
Diisi BRI, Pegadaian hingga PNM, ini alasan pembentukan holding BUMN pembiayaan mikro

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan alasan pembentuk holding pembiayaan dan pemberdayaan Ultra Mikro (UMi). Hal ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem sehingga makin banyak lagi pelaku usaha ultra mikro mendapatkan akses layanan keuangan formal.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, ada tiga hal yang diharapkan dari pembentukan holding tersebut. Pertama, integrasi BUMN pada holding ini diharap menciptakan efisiensi biaya dana (cost of fund) dari lembaga yang terlibat seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

“Tentunya dengan ekosistem sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM cost of fund dari ekosistem ini bisa kami buat lebih rendah," kata Kartika dalam diskusi daring bertajuk “Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional”, Senin (18/1).

Baca Juga: Likuiditas melimpah, perbankan ancang-ancang mengucurkan kredit

Kemudian kedua, sinergi jaringan sehingga ekspansi usaha bisa kita lakukan dengan biaya yang lebih murah, sehingga cost of serve dan acquire customer bisa menjadi lebih murah.  Ketiga, kehadiran holding tersebut diproyeksi menghasilkan sinergi digitalisasi dan platform pemberdayaan pelaku usaha kecil di Indonesia. 

Sinergi ini akan menyediakan pusat data UMKM yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber data UMKM dalam skala nasional sehingga dapat membantu pemerintah. Nantinya program berbagai program UMKM bisa dijalankan dengan tepat sasaran. 

"Pembentukan holding BUMN untuk UMi menjadi salah satu cara Kementerian BUMN untuk mengakselerasi akses keuangan formal UMKM di Indonesia," lanjutnya. 

Menurutnya, UMKM adalah mesin ekonomi yang sangat besar sehingga kapasitas, akses keuangan dan pasar terhadap UMKM perlu ditingkatkan. Selepas pandemi, ia yakin peranan BUMN dapat ditingkatkan untuk memperluas akses bagi pelaku usaha. Khususnya melalui integrasi layanan ultra mikro di ekosistem BRI, Pegadaian dan PNM. 

Baca Juga: Bank menekan biaya dana, deposito mulai susut

Pada kesempatan terpisah, Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho menyebut sinergi BUMN untuk pemberdayaan UMKM berpotensi besar meningkatkan indeks inklusi keuangan masyarakat.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×