kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya dana perbankan diprediksi turun pada tahun ini, berikut pendorongnya


Jumat, 23 April 2021 / 08:05 WIB
Biaya dana perbankan diprediksi turun pada tahun ini, berikut pendorongnya

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga yang terus melandai seiring dengan menyusutnya bunga acuan Bank Indonesia (BI) membuat biaya dana perbankan diprediksi melandai. 

Menurut data survei perbankan Indonesia yang dirilis bank sentral, posisi biaya dana alias Cost of Fund (CoF) di kuartal I 2021 sudah turun menjadi 4,24%. 

Realisasi itu jauh lebih baik dibandingkan posisi di kuartal I 2020 lalu yang sempat menembus 5,60%. Bahkan menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, data BI mencatat per Februari 2021 rata-rata tingkat bunga deposito perbankan sudah ada di level 3,88%. Turun sedikitnya 1% dari periode setahun lalu. 

Apalagi, kredit di bulan Maret 2021 masih terkontraksi sebesar -4,31% secara year on year (yoy). Sementara tingkat dana pihak ketiga (DPK) perbankan tetap tumbuh 9,2% secara yoy. 

Di samping itu, hampir sebagian bank kini berlomba untuk meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA). Tercatat hingga Februari 2021 rasio CASA perbankan ada di level 51,1% dengan total nilai mencapai Rp 3.721,6 triliun.

Baca Juga: BTN akan terus menekan biaya dana, begini strateginya

Melihat fakta-fakta tersebut, BI dalam surveinya pun meyakini di kuartal II 2021 tingkat CoF masih bisa menurun di level 4,37%. Jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi di kuartal I 2021 yang kala itu mencapai 4,71%. 

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id sepakat kalau posisi biaya dana kian menciut. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mengatakan di kuartal I 2021, posisi CoF telah melandai ke level 3,67% dari 5,28% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Direktur Distribution & Retail Funding BTN Jasmin mengatakan, penurunan tersebut sejalan dengan penurunan suku bunga acuan dan pengelolaan likuiditas yang terjaga baik.

"Strategi kita menurunkan biaya dana tahun ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan  rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) dari tabungan," kata Jasmin dalam paparan kinerja BTN kuartal I 2021, Kamis (22/4).

Di samping itu, pada kuartal pertama tahun ini BTN mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 33,01% yoy menjadi Rp 294,91 triliun. Tabungan tercatat tumbuh 4,29%, giro 33,91% dan deposito tumbuh sebesar 41,44%.

Jasmin mengatakan, tabungan masih tumbuh kecil karena perseroan masih membenahi struktur pendanaan tersebut dan membenahi produk-produk untuk mendorong pergeseran dari dana mahal ke dana murah. 



TERBARU

×