kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS: Pasukan Rusia di perbatasan Ukraina lebih banyak dibanding saat caplok Krimea


Selasa, 20 April 2021 / 20:30 WIB
AS: Pasukan Rusia di perbatasan Ukraina lebih banyak dibanding saat caplok Krimea

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Peningkatan militer Moskow di perbatasan Ukraina lebih besar dari 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea, Amerika Serikat mengatakan pada Senin (19 April), menggambarkan pengerahan itu sebagai "sangat serius".

Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menyebut angka 150.000 untuk jumlah tentara Rusia di perbatasan Ukraina. Tapi, juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby menolak menyebutkan angka tertentu.

"Ini adalah penumpukan terbesar yang kami lihat sejak 2014, yang mengakibatkan pelanggaran kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial," kata Kirby dalam konferensi pers. "Ini pasti lebih besar dari yang terakhir di tahun 2014".

"Saya tidak akan membahas jumlah atau formasi pasukan tertentu dalam hal penambahan Rusia," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia. "Kami terus melihat penumpukan itu, seperti sebelumnya, sangat mengkhawatirkan kami".

"Kami tidak percaya bahwa penumpukan tersebut kondusif bagi keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, dan tentu saja tidak di Krimea yang diduduki (Rusia)," imbuh Kirby.

Baca Juga: Marinir Rusia gelar latihan invasi wilayah musuh di tengah ketegangan dengan Ukraina

"Kami pasti mendengar Rusia menyatakan, ini semua tentang pelatihan," sebut dia. "Tidak sepenuhnya jelas bagi kami bahwa memang itulah tujuannya".

Seorang tentara Ukraina tewas dan lainnya terluka pada Minggu (18 April) dalam bentrokan dengan separatis di timur negara tersebut, di mana konfrontasi semacam itu meningkat di tengah ketegangan baru dengan Moskow.

Ukraina khawatir Kremlin, yang secara luas dianggap sebagai ayah baptis militer dan politik separatis pro-Rusia di wilayah Timur Donbass, sedang mencari alasan untuk menyerang.

Moskow mengatakan, pihaknya "tidak mengancam siapa pun" tapi juga mengecam apa yang mereka sebut "provokasi" Ukraina.

Perang di Donbass telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa, dan hampir 1,5 juta orang telah mengungsi sejak pecah tujuh tahun lalu setelah pencaplokan Moskow atas Semenanjung Krimea di Ukraina.

Selanjutnya: Kapal perusak Amerika batal, 2 kapal perang Inggris siap ke Laut Hitam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×