kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akumindo: Holding ultra mikro menjadi solusi keuangan pelaku usaha


Kamis, 23 September 2021 / 07:25 WIB
Akumindo: Holding ultra mikro menjadi solusi keuangan pelaku usaha

Reporter: Amanda Christabel | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) yang melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, untuk memperkuat ekosistem usaha UMi dinilai sebagai keberpihakan langsung dari pemerintah untuk memperkuat ekonomi wong cilik.

Holding UMi dinilai akan memberikan manfaat secara langsung bagi pelaku usaha ultra mikro nasional. Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) M Ikhsan Ingratubun optimistis langkah strategis pemerintah melalui Kementerian BUMN tersebut menjadi solusi keuangan pelaku usaha ultra mikro di masa pemulihan ekonomi di masa pandemi.

Menurutnya, keberpihakan terhadap ekonomi masyarakat kecil secara langsung terlihat dari jasa layanan keuangan bagi pelaku usaha wong cilik yang menjadi lebih variatif, murah, cepat dan efisien dengan kehadiran Holding UMi.

Baca Juga: Holding Ultra Mikro masih terganjal 2 aturan ini, apa saja?

Terlebih, BRI adalah bank yang paling berkomitmen dalam pemberdayaan UMKM termasuk usaha UMi di dalamnya.

Dia menilai, BRI memiliki cabang terbesar dibantu dengan berbagai agen laku pandai yang menjawab berbagai kebutuhan pelaku usaha di daerah bahkan di tingkat desa.

PNM menurutnya memiliki model pembinaan berkelompok yang sangat baik untuk mendorong usaha baru bertahan dan berkembang.

Sementara itu, Pegadaian mampu menjadi solusi pembiayaan yang amat cepat bagi pelaku UMKM yang sudah mulai mampu memiliki agunan untuk gadai. Dia pun menyebut, integrasi ini akan menjadi strategi yang cukup baik untuk membantu pelaku usaha wong cilik lepas dari jerat rentenir.

"Keunggulan-keunggulan ini yang diintegrasikan. Memang penggabungan menjadi sempurna. Ini bisa memberi opsi solusi keuangan yang lebih bervariasi. Pelaku usaha khususnya di agrikultur pun itu masih banyak sekali yang masih terjebak rente dan sistem ijon. Kalau ini bisa diatasi, maka upaya pengendalian harga pangan pun bisa lebih baik," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/9).

Lebih lanjut, Ikhsan mengatakan saat ini optimisme di masyarakat kembali meningkat. Lantaran pemerintah banyak memberikan stimulus untuk mendongkrak ekonomi, ditambah vaksinasi yang lebih gencar dilakukan untuk menekan dampak lebih buruk dari pandemi.



TERBARU

×