kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin Covid-19 mulai diberikan kepada penduduk pedalaman Brasil di Amazon


Kamis, 21 Januari 2021 / 03:15 WIB
Vaksin Covid-19 mulai diberikan kepada penduduk pedalaman Brasil di Amazon

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TABATINGA. Sebanyak 1.000 dosis vaksin Covid-19 diterbangkan militer Brasil bersama dengan personel medis ke pedalaman hutan hujan Amazon hari Selasa (19/1). Vaksin akan diberikan ke masyarakat adat yang masih tinggal di wilayah tersebut.

Reuters melaporkan, vaksin dibawa ke desa Umariacu, sebuah desa di tepi Sungai Amazon. Desa tersebut merupakan komunitas terpencil di dekat perbatasan Peru dan Kolombia. Warga bernama Isabel Ticuna (68) menjadi orang pertama yang menerima vaksin dari desa terpencil tersebut. 

"Vaksinasi sangat penting bagi semua komunitas adat kami. Inilah yang tunggu-tunggu," ungkap Ticuna setelah menerima vaksin CoronaVac yang diproduksi Sinovac.

Penduduk setempat menyambut baik kedatangan vaksin. Mereka bahkan bertepuk tangan ketiga Isabel menerima vaksin. Vaksin menjadi harapan baru setelah Umariacu menjadi saksi meniggalnya 37 orang akibat Covid-19. Sementara sekitar 2.000 orang lainnya telah terinfeksi.

"Saya sangat khawatir, tapi hari ini akhirnya tiba setelah begitu banyak kematian di sini dan di dunia. Ini adalah harapan bagi kita semua," ungkap Tarcis Marques Ticuna, seorang petugas medis desa.

Baca Juga: Angka kematian tembus 400.000, AS masih menjadi negara paling terpukul akibat corona

Sejauh ini lebih dari 800.000 penduduk asli Brasil telah merasakan langsung dampak pandemi meskipun berada di desa yang cukup terpencil. Banyak dari mereka berjarak beberapa hari dari pos medis terdekat jika mengaksesnya dengan perahu.

Menurut organisasi Artikulasi Masyarakat Pribumi Brasil (APIB), virus corona telah menyebabkan 926 penduduk asli Brasil meninggal dunia dan menginfeksi lebih dari 46.000 orang lainnya.

Para antropolog menyoroti cara hidup komunal, di mana banyak keluarga berbagi tempat tinggal dan mengabaikan jarak sosial, telah membuat para penduduk sangat rentan terhadap penularan.

Sejak pandemi diumumkan awal tahun lalu, Brasil telah mencatat 210.000 kematian akibat Covid-19. Pemerintahan Jair Bolsonaro kerap menerima kritik karena dinilai lamban dalam mengambil kebijakan, bahkan sempat meremehkan virus di awal penyebarannya.

Selanjutnya: WHO: Meski ada vaksin, herd immunity Covid-19 tidak mungkin terjadi tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×