kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Studi anyar: Orang yang sudah terima vaksin kemungkinan tertular virus 1 banding 1000


Kamis, 18 Februari 2021 / 23:35 WIB
Studi anyar: Orang yang sudah terima vaksin kemungkinan tertular virus 1 banding 1000

Sumber: Jerusalem Post | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TEL AVIV. Seseorang yang sudah menerima vaksin Covid-19 memiliki 1 banding 1.000 kemungkinan tertular virus corona baru, menurut data terbaru yang Maccabi Health Services rilis pada Rabu (17 Februari).

Studi Maccabi menunjukkan, hanya 608 orang yang terinfeksi virus corona dari sekitar 602.000 orang Israel yang telah menjalani vaksinasi oleh layanan kesehatan ini dengan dosis kedua setidaknya selama tujuh hari.

Dari mereka yang terinfeksi, data Maccabi memperlihatkan, kebanyakan mengalami gejala ringan. Hanya 21 orang yang membutuhkan rawat inap. Tapi, hanya tujuh orang yang dinyatakan dalam kondisi serius.

Baca Juga: Sepertiga personel militer Amerika tolak vaksin virus corona, kenapa?

“Pada tahap ini, vaksin 95% efektif di Israel,” kata Maccabi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Jerusalem Post. “Khasiat konsisten dengan kemanjuran yang dilaporkan dalam uji coba yang dilakukan oleh Pfizer”.

Dr. Anat Ekka Zohar, anggota senior tim peneliti Maccabi, mengatakan, “efektivitas vaksin di Israel tetap stabil dan tinggi. Data membuktikan tanpa keraguan bahwa ini adalah cara paling efektif untuk mengalahkan pandemi”.

Sejauh ini, Maccabi telah memvaksinasi lebih dari 1,1 juta orang dengan dosis pertama dan 721.964 orang dengan dosis kedua vaksin virus corona buatan Pfizer.

Total lebih dari 4,1 juta orang telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer di Israel, dan lebih dari 2,7 juta lainnya mendapat dosis kedua, data Kementerian Kesehatan menunjukkan pada Rabu (17/2).

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 J&J akan mendapat izin penggunaan darurat beberapa pekan lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×