kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Shell Indonesia: Kami tetap berkomitmen kembangkan bisnis SPBU


Minggu, 09 Mei 2021 / 21:12 WIB
Shell Indonesia: Kami tetap berkomitmen kembangkan bisnis SPBU
ILUSTRASI. Shell luncurkan produk Shell V-Power Nitro+ berstandar euro 4.

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Shell Indonesia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan rencana mengembangkan bisnis SPBU pada tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan agenda ekspansi penambahan SPBU yang dilakukan.

Head of Dealer Owner. PT Shell Indonesia, Agung Saputra mengatakan,  telah membuka beberapa SPBU baru hingga Mei 2021 ini. SPBU yang dibuka terdiri atas SPBU milik Shell sendiri dan ada beberapa yang merupakan kerja sama dengan mitra.

“Per hari ini telah ada 145 SPBU Shell yang beroperasi di Indonesia, yang terakhir dibuka beberapa hari lalu adalah di daerah Tangsel,” tutur Agung kepada Kontan.co.id, Minggu (9/5).

Shell memang cukup aktif melakukan ekspansi penambahan SPBU. Mengutip siaran pers Shell Indonesia yang terbit pada 6 Januari 2021 lalu, Shell mencatat pertumbuhan pesat pembangunan bisnis SPBU-nya di 2020.

Baca Juga: Shell Indonesia bersama APBI-ICMA dukung penurunan emisi karbon di industri

Tercatat, jumlah SPBU Shell meningkat dari semula 108 SPBU pada 2019 menjadi 137 SPBU di akhir 2020, 16 di antaranya merupakan investasi Shell bersama mitra pengusaha daerah yang bergabung dalam program Shell Dealer Owned Dealer Operated (DODO).

Artinya, terjadi peningkatan sekitar 27% pada jumlah SPBU di tahun 2020. Sementara kalau dilihat secara year-to-date (ytd), jumlah SPBU Shell per Minggu (9/5) sudah meningkat sebanyak 8 SPBU dibanding jumlah pada akhir tahun 2020 lalu.

Agung menegaskan, Shell Indonesia akan tetap berkomitmen untuk  mengembangkan SPBU  baik yang model konvensional maupun modular. Fokus pengembangan SPBU Shell menyasar kota-kota utama dan kota/ kabupaten di Sumatera Utara, Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

“Tentunya analisis demografi, jangkauan supply BBM, serta ketersediaan mitra juga merupakan pertimbangan-pertimbangan kami,” tambah Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×