Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia memproyeksikan kebutuhan air conditioner (AC) secara nasional mencapai 2,4 juta unit untuk tahun ini. Dari sana, Sharp mencoba membidik pertumbuhan penjualan.
"Tahun 2021 kami berharap perusahaan akan tumbuh 115% dibandingkan tahun lalu," kata Senior General Manager National Sales Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo.
Namun, kenaikan permintaan belum terasa di awal tahun ini. Penyebabnya, di awal tahun biasanya terjadi penurunan permintaan AC karena musim hujan.
Anton bilang penurunan permintaan di awal tahun akibat cuaca mencapai 10%. Namun, pihaknya mengestimasikan hal ini terjadi sampai dengan akhir Maret 2021
Setelahnya, pihaknya memproyeksikan permintaan akan kembali bertumbuh. Menurutnya, sentimen yang akan mendongkrak permintaan berasal dari distribusi vaksin yang telah dilakukan dan juga pembelian yang tertunda setelah musim hujan berakhir.
Baca Juga: Sharp Electronics optimistis bisa raih market share smartphone 5% di tahun ini
Permintaan AC yang masih sepi di awal tahun ini bersamaan dengan suplay yang terbatas. Ini terjadi karena masih ada kendala untuk melakukan impor AC akibat terjadinya kelangkaan kontainer dan juga pengetatan impor AC melalui kuota.
Andri menjelaskan, akibat hal tersebut harga kontainer saat ini masih belum turun. "Saat ini kelangkaan masih ada dan kemungkinan sampai Maret tahun ini. Untuk harga tidak mengikat, tetapi kami tidak ada pilihan jika mau mendapat kontainer," kaya dia kepada Kontan.co.id, Senin (22/2).
Untuk itu, perusahaan mengatasinya dengan memajukan pemesanan kontainer. Menurutnya, hal tersebut guna menghindari kosongnya suplai. "Kami bikin booking plan order sampai bulan Juli sehingga bisa booking kontainer di awal," pungkas dia.
Selanjutnya: Sharp targetkan penjualan air purifier plasmacluster 15.000 unit per bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News