kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengacu hasil studi, Pfizer klaim vaksinnya tetap efektif mencegah varian baru corona


Kamis, 28 Januari 2021 / 21:05 WIB
Mengacu hasil studi, Pfizer klaim vaksinnya tetap efektif mencegah varian baru corona

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Vaksin buatan Pfizer Inc dan BioNTech hanya kehilangan sedikit keefektifan terhadap varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan, menurut penelitian terbarun mereka.

Studi oleh Pfizer dan ilmuwan dari University of Texas Medical Branch (UTMB), yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan penurunan kurang dari dua kali lipat dalam tingkat titer antibodi vaksin Pfizer-BioNTech.

Itu berarti, vaksin tetap efektif dalam menetralkan virus corona yang disebut mutasi E484K dan N501Y, yang ditemukan pada varian Afrika Selatan.

Penelitian dilakukan pada darah yang diambil dari orang yang telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech. Memang, hasilnya masih terbatas karena tidak melihat rangkaian lengkap mutasi varian Afrika Selatan.

Baca Juga: Terbaik mengatasi pandemi virus corona: Selandia Baru nomor 1, Indonesia peringkat 85

Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Melansir Reuters, Pfizer dalam pernyataan Rabu (27/1) mengatakan, meskipun temuan ini tidak menunjukkan perlu vaksin baru untuk mengatasi varian anyar, Pfizer dan BioNTech siap untuk merespons jika SARS-CoV-2 jenis baru memperlihatkan bukti lolos dari kekebalan oleh vaksin.

Menurut Pei-Yong Shi, penulis studi dan profesor di UTMB, para ilmuwan saat ini sedang merekayasa virus dengan serangkaian mutasi lengkap, dan mengharapkan hasilnya keluar dalam waktu dua minggu ke depan.

Metode berbeda

Hasil penelitian Pfizer dan UTMB lebih menggembirakan dibanding studi non-peer-review lain dari para ilmuwan di Columbia University, yang menggunakan metode yang sedikit berbeda.

Hasil studi ilmuwan di Columbia University menunjukkan, antibodi yang dihasilkan oleh vaksin secara signifikan kurang efektif melawan varian Afrika Selatan.

Baca Juga: Duh! WHO sebut varian baru Covid-19 sekarang sudah ada di 70 negara



TERBARU

×