kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Indofarma akan terangkat dari penjualan produk kesehatan penanganan Covid-19


Rabu, 02 Desember 2020 / 07:05 WIB
Kinerja Indofarma akan terangkat dari penjualan produk kesehatan penanganan Covid-19

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) telah melihat prospek bisnis yang cerah di tahun depan. Manajemen INAF memproyeksikan bahwa di tahun depan pendapatan dari produk yang berhubungan dengan Covid-19 akan memberikan kontribusi yang besar.

Direktur Indofarma, Hery Triyatno menjelaskan produk penjualan Indofarma di masa pandemi ini didominasi oleh obat-obatan yang terkait Covid-19, seperti Oseltamivir dan Remdesivir. "Kami perkirakan di tahun 2021 masih berlanjut.  Namun, pendapatan dari Vaksin, baik Vaksin Pemerintah dan Vaksin Mandiri akan lebih dominan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/12). 

Adapun dari segmen alat kesehatan, Herry mengatakan penjualan akan didominasi dengan penjualan Alat Pelindung Diri (APD) dan diagnostic baik Rapid Test maupun PCR test. 

Alat kesehatan lainnya yang akan dipasok INAF untuk mendukung penanggulangan Covid-19 adalah jarum suntik. Herry menegaskan bahwa jarum suntik hasil produksi  Original Equipment Manufacturer (OEM) akan dipasok untuk mendukung Vaksinasi Mandiri. 

Namun, hingga saat ini Herry belum bisa buka-bukaan mengenai berapa jumlah jarum suntik yang akan dipasok INAF dalam program vaksinasi Covid-19. Herry menegaskan bahwa pasar yang sejauh ini dapat dilihat adalah sebagian dari vaksin mandiri dan vaksin pemerintah jikalau mereka memenangkan tender. 

"Dengan itu, kami akan memproduksi sesuai dengan kebutuhan di pasar. Sebab kalau langsung diproduksi, lalu kalah tender, bisa merugi," jelasnya. 

Baca Juga: Penjualan Indofarma (INAF) melonjak 28%, tapi masih membukukan rugi

Lantas mengenai prospek bisnis obat Covid-19 yang diproduksi INAF di tahun depan, Herry mengatakan perusahaan akan terus mendukung pasokan obat tersebut sejalan dengan perkembangan proses vaksin program pemerintah dan vaksin mandiri. 

Perkembangan vaksin Novavax 

Herry menjelaskan saat ini vaksin Novava masih dalam uji klinis tahap 3 yang targetnya akan selesai di Desember 2020. "Semoga di kuartal II 2021 vaksin Novavax sudah bisa kami impor dengan kemudahan PMK 188/2020," jelasnya. 

Menurut Herry PMK 188/2020 sangat membantu Industri Farmasi karena dengan pembebasan bea masuk akan membantu cash flow perusahaan dan juga membantu masyarakat untuk mendapatkan harga beli yang lebih terjangkau. 

Selanjutnya: Indofarma (INAF) masih menderita kerugian di tengah kenaikan penjualan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×