kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karaniya: Fintech ikut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional


Kamis, 12 November 2020 / 06:30 WIB
Karaniya: Fintech ikut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengklaim teknologi finansial ikut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional. Sekretaris Jenderal Aftech Karaniya Dharmasaputra menyatakan fintech payment telah dilibatkan oleh pemerintah dalam program perlindungan sosial.

“Inisiatif yang paling penting, fintech membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dalam insiatif kartu pra-kerja. Platform digital telah mendigitalisasi dalam mendistribusikan bantuan sosial,” ujar Karaniya pada Indonesia Fintech Summit 2020, Selasa (11/11).

Karaniya menyatakan selama ini, dalam pendistribusian bantuan sosial selalu dihadapi oleh persoalan banyak masyarakat tidak tersentuh lembaga keuangan. Sehingga tak jarang menghadapi persoalan validasi data dan tidak tepat sasaran.

“Dengan fintech, satu per satu masyarakat Indonesia, bisa menerima program ini. Mereka bisa mendaftar dan platform bisa validasi. Kerja sama antara bank dan fintech payment, penyaluran bantuan sosial bisa dilakukan secara langsung,” papar Karaniya.

Baca Juga: Sambut Pekan Fintech Nasional, OVO tebar cashback hingga 30 November 2020

Ia menilai hal ini merupakan peningkatan yang signifikan lantaran teknologi platform  bisa mendistribusikan dan management bantuan sosial secara sangat efektif dan efisien.

Asal tahu saja, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan perkembangan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial hingga 30 Oktober 2020.

Program kartu prakerja telah terealisasi sebesar Rp 19,87 triliun atau setara dengan 99,4% dari total anggaran Rp 20 triliun. Kartu Prakerja ini juga telah disalurkan hingga sekitar 5,59 juta peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×