kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, India salip Brasil


Senin, 12 April 2021 / 19:25 WIB
Jadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, India salip Brasil

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India menyalip Brasil untuk menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, setelah mencatatkan infeksi baru mencapai 168.912 pada Minggu (12 April).

Kasus anyar itu juga merupakan infeksi harian tertinggi di India sejak pandemi bergulir.

Dengan tambahan kasus baru itu, total infeksi virus corona di India mencapai 13,53 juta, melampaui Brasil 13,45 juta kasus, menurut data yang Reuters himpun. Amerika Serikat memimpin dengan 31,2 juta kasus.

Kematian di India mencapai 904 pada Minggu, sehingga total menjadi 170.179, data Kementerian Kesehatan India, Senin (12 April), menunjukkan.

Melansir Reuters, pihak berwenang menyalahkan kebangkitan virus yang ganas itu terutama pada kerumunan dan keengganan masyarakat untuk memakai masker. Namun, acara keagamaan terus berlanjut. 

Baca Juga: Khawatir gelombang 4 pandemi, infeksi harian Covid-19 di Korea Selatan turun

Bahkan, Perdana Menteri Narendra Modi juga Menteri Dalam Negeri Amit Shah datang langsung ke kampanye pemilihan yang dihadiri oleh puluhan ribu orang, banyak yang tidak memakai masker dan hampir tidak ada yang menjaga jarak.

Pemerintah India sangat ingin menghindari penguncian kedua yang sangat tidak populer, tetapi banyak negara bagian yang mengencangkan "sekrup" tersebut.

Di Negara Bagian Maharashtra yang paling parah terkena dampak dan ibu kotanya Mumbai, restoran ditutup dan pertemuan publik lebih dari lima orang dilarang.

Kementerian Kesehatan India mengatakan, lonjakan kasus virus corona telah menyebabkan "lonjakan permintaan" Remdesivir, yang memaksa larangan ekspor atas obat antivirus itu.

Meskipun, sebuah penelitian yang mendapat dukungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukan, Remdesivir "sedikit atau tidak berpengaruh" terhadap kematian Covid-19.

Selanjutnya: Biar lebih manjur, China berencana mencampurkan beberapa vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×